Baca Juga: Andi Arief: Darmizal Nangis karena Janjikan Moeldoko Data KLB Abal-abal yang Tidak Bisa Diinput
“Bari ébog dihapit dua pameget, nyaéta Hamzah jeung Ja’par anu geugeut.” (Sambil tidur dan dihapit diantara dua orang lelaki, yaitu Hamzah dan Ja’far yang dikasihi dan yang mengasihi Baginda Rasulullah)
“Nuju kitu sumping Mālaikat Jibril, sareng anu sanés sinareng Mika’il.” (Ketika itu tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril, bersama yang lainnya, beserta Mika’il)
“Maka, teras kangjeng Nabi dicarandak ka Sumur Zamzam maksad bade dibelék.” (Selanjutnya mereka membawa Baginda Nabi, ke sumur zamzam dengan maksud akan dibelah dadanya).
Baca Juga: Akui Beri Uang ke Kader Demokrat yang Ikuti KLB, Darmizal: Kami Ringankan Bebannya Apa Salah?
Pada bagian pembukaan Nadoman di atas, diketahui bahwa Nadoman tersebut disusun dengan pola bahr Rajaz.
Hal ini juga dikuatkan dengan ungkapan dalam larik ke-10 dengan ungkapan, “nganggo baharrajaz dinadomkeunnana#mustaf’ilun genep balik dibacana.” (Syair ini) di-nadom-kan dengan menggunakan bahar Rajaz, (yaitu) mustaf’ilun diulang sebanyak enam kali.***