Layaknya Ancaman Baru Bagi Dunia, Tiongkok Laporkan 705 Positif Covid-19 Tanpa Gejala

- 7 April 2020, 08:00 WIB
REPUBLIK Rakyat Tiongkok (RRT) terus mengganggu langkah Taiwan membantu negara lain mengatasi virus corona COVID-19.*
REPUBLIK Rakyat Tiongkok (RRT) terus mengganggu langkah Taiwan membantu negara lain mengatasi virus corona COVID-19.* /kolase pixabay

PIKIRAN RAKYAT- Tiongkok sebagai negara pertama terinfeksi Covid-19, memiliki pembaharuan dari perkembangan virus yang menyerang pernapasan ini.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, virus tanpa gejala telah dilaporkan dan di teliti Tiongkok sebelum berkembang dan menyerang di negara lainnya.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok melaporkan temuan baru sebanyak 78 kasus Covid-19 tanpa gejala pada Senin, 6 April 2020 kemarin.

Baca Juga: Sumbangkan Gaji hingga Akhir Masa Jabatan, Gubernur Gorontalo: Gaji Saya untuk Anak Yatim

Tak hanya itu, temuan yang telah diindentifikasi sebelumnya pada Minggu 5 April 2020 lalu, mengalami kenaikan dibanding sebelumnya yaitu sebanyak 47 kasus hanya dalam jangka waktu satu hari.

Layaknya ancaman, pada bulan ketiga pandemi Covid-19 di Tiongkok, kasus impor dan pasien tanpa gejala memilki kemampuan penularan yang cukup tinggi hampir sama dengan orang terinfeksi Covid-19 dengan gejala.

Setelah menjadi pehatian dalam beberapa pekan ini, virus corona tanpa gejala di prediksi akan terus berkembang dan menyebar, meskipun sebelumnya dunia mengabarkan Tiongkok telah sukses menekan angka kasus infeksi lokal yang membludak.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, 07 April 2020: Weru dan Lemahwungkuk Waspada Hujan Sedang

Sementara itu, di Provinsi Hubei yang merupakan pusat episentrum Covid-19 Tiongkok, kini telah mencatat hampir setengah jumlah kasus baru tanpa gejala.

Menurut data otoritas kesehatan, sejauh ini total 705 positif Covid-19 tanpa gejala tengah berada dalam pengawasan medis di seluruh Tiongkok.

Sedangkan lonjakan kasus tanpa gejala, yang baru dilaporkan Tiongkok pada pekan lalu, menimbulkan kekhawatiran di tengah persiapan ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, guna kembali membuka wilayah pada 8 April mendatang setelah ditutup total sejak akhir Januari.

Baca Juga: Semua Orang yang Keluar Rumah Diwajibkan Pakai Masker, Presiden Jokowi Jelaskan Saran WHO

Dengan fenomena temuan kasus baru tanpa gejala ini, pemerintah lokal Wuhan telah mencabut status 'bebas pandemi' dari 45 kompleks perumahan akibat kemunculan kasus tanpa gejala serta alasan lainnya, menurut laporan kantor berita Tiongkok, Xinhua, hari ini.

Status "bebas epidemi" menjadi kartu pas bagi masyarakat kompleks perumahan di kota itu untuk pergi keluar selama dua jam.

Hubei sendiri telah melonggarkan pembatasan bepergian pada akhir bulan lalu sebagai bagian dari upaya Tionkok. membangkitkan kembali kegiatan ekonomi.

Baca Juga: Wabah Covid-19, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan Tahun Ini Akan Berbeda dari Biasanya

Kendati dalam waktu bersamaan, mereka juga berupaya mencegah infeksi corona gelombang kedua.

Sebelumnya, laporan kesembuhan Tiongkok akibat wabah virus corona ini menuai pro dan kontra dari sejumlah pejabat dan masyarakat dunia, seperti anggota parlemen Amerika Serikat yang menyebut Tiongkok memalsukan data terinfeksi.

Namun, seiring berjalannya waktu, Tiongkok berhasil membuktikan dengan menonaktifkan beberapa kebijakan lockdwon di sejumlah wilayah, serta mulai menerima kedatangan warga Tiongkok dari luar negeri.

Baca Juga: Cek Fakta: Imbas Covid-19, Benarkah Pengusaha di Bali Ramai-ramai Jual Hotel Berbintang?

Akibatnya gelombang virus kedua atau corona tanpa gejala kembali melanda Tiongkok dan muncul layaknya ancaman baru.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x