Serukan AS untuk Berhenti Beri Bantuan pada Israel, Pendukung Hak Palestina: Joe Biden Tidak Peduli

- 7 Juni 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi. Pendukung hak Palestina di Israel menyerukan negara untuk berhenti membri bantuan pada Israel, dan menyebut Joe Biden tidak peduli mereka.
Ilustrasi. Pendukung hak Palestina di Israel menyerukan negara untuk berhenti membri bantuan pada Israel, dan menyebut Joe Biden tidak peduli mereka. /Reuters/Ammar Awad

PR CIREBON – Pendukung hak-hak Palestina di Amerika Serikat (AS) telah mengutuk kunjungan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, baru-baru ini ke Washington.

Mereka kembali menggaungkan seruan untuk diakhirinya bantuan militer AS yang tanpa syarat kepada Israel.

Senator AS Lindsey Graham mengatakan kepada wartawan bahwa Israel akan meminta dana hingga trilyunan rupiah untuk mengisi ulang sistem intersepsi rudal Iron Dome.

Baca Juga: Lontarkan Banyak Kecaman pada Pidato Pertama dalam Empat Bulan, Donald Trump: AS Direndahkan dan Dipermalukan

Israel juga akan menggunakan dana itu untuk membeli amunisi angkatan udara Israel, setelah 11 hari pertempuran antara negara itu dan Hamas, faksi Palestina yang menguasai Jalur Gaza.

Pemboman Israel atas wilayah Palestina yang terkepung menewaskan 235 warga Palestina, termasuk 67 anak-anak, dan menelantarkan sedikitnya 58.000 warga Palestina.

Dua belas orang di Israel, termasuk dua anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok Palestina di Gaza.

Baca Juga: Dua Kereta Api Bertabrakan di Pakistan Selatan, 30 Penumpang Dinyatakan Tewas

“Departemen Luar Negeri sudah berusaha untuk mendapatkan uang hingga jutaan dolar dalam penjualan senjata tambahan dari pembayar pajak Amerika tahunan yang diberikan kepada Israel setiap tahun,” kata Mohamad Habehh, koordinator pembangunan nasional dengan Muslim Amerika untuk Palestina.

“Untuk datang ke Amerika Serikat dan meminta dana lagi setelah penghancuran besar-besaran Gaza, setelah pembunuhan lebih dari 60 anak, itu tidak terduga,” lanjutnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Laporan pertemuan antara Gantz dan penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, tidak menunjukkan apakah permintaan bantuan militer yang diharapkan Israel telah dibuat formal.

Baca Juga: Bahaya Kesepian, Setara Merokok 15 Batang Sehari hingga Meningkatkan Risiko Kanker

“Uang pajak Amerika tidak boleh dihabiskan untuk membiayai apartheid dan pembersihan etnis, terutama ketika ada begitu banyak kebutuhan di Amerika Serikat,” kata Habehh, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Dewan Keamanan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama pertemuan itu, Sullivan menekankan komitmen pemerintahan Biden untuk memperkuat semua aspek kemitraan keamanan AS-Israel, termasuk dukungan untuk Sistem Kubah Besi.

"Sullivan menyoroti pentingnya memastikan bahwa bantuan kemanusiaan segera dapat menjangkau orang-orang Gaza,” lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Jaringan 5G Sudah Hadir di Beberapa Wilayah Indonesia, Simak Perbedaan Jaringan 4G dan 5G

Pada 25 Mei lalu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengumumkan bahwa AS akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.

Tetapi bagi beberapa pembela hak-hak Palestina, gerakan itu terasa kosong.

“Jadi Anda memberikan beberapa juta dolar kepada orang Palestina untuk bantuan kemanusiaan, tetapi kemudian Anda menjual ratusan juta dolar senjata ke negara yang menindas mereka?” kata Laura Albast, seorang aktivis Palestina-Amerika dengan Gerakan Pemuda Palestina yang menghadiri demonstrasi kecil di luar Gedung Putih.

Baca Juga: Buka Suara Soal Koalisi yang Akan Menggulingkannya, PM Israel Netanyahu: Kecurangan Pemilu Terbesar

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya pada Joe Biden karena bantuan yang terus diberikan pada Israel.

“Biden mengatakan dia akan membela hak asasi manusia. Kami telah turun ke jalan untuk berbaris dalam puluhan ribu orang, kami telah menandatangani petisi, kami telah mengangkat suara kami melawan kejahatan apartheid Israel.

“Tetapi jelas bahwa Joe Biden tidak peduli dengan kami atau hak asasi manusia Palestina,” kata Albast.

Baca Juga: Marvel Cinematic Universe Hadirkan Kit Harington untuk Perankan Superhero Baru yang Jauh Lebih Kuat dari Thor

Dia menambahkan bahwa dia memiliki kerabat di Gaza yang rumahnya hancur selama pemboman Israel bulan lalu.

"Mereka semua aman, terima kasih. Tapi rumah mereka hancur total. Ke mana mereka akan pergi sekarang?,” ujarnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah