PR CIREBON – Pasukan keamanan Myanmar disebut telah membunuh lebih dari 300 orang dalam upaya untuk menghentikan protes terhadap kudeta 1 Februari.
Menurut data dari kelompok advokasi dan media lokal Myanmar, hampir 90 persen korban ditembak mati dan seperempat dari mereka ditembak di kepala.
Seorang juru bicara junta mengatakan 164 pengunjuk rasa dan sembilan anggota pasukan keamanan Myanmar telah tewas pada Selasa 16 Maret 2021 lalu.
Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Keutamaan Faedahnya
Pembunuhan itu menimbulkan kemarahan dan memicu beberapa sanksi dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat.
Penggunaan kekuatan mematikan terhadap warga sipil juga telah dikecam oleh beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) mencatat telah ada 320 kematian per Kamis 25 Maret 2021.
Data menunjukkan setidaknya 25 persen dari mereka yang tewas akibat tembakan di kepala.