PR CIREBON – Demonstrasi anti kudeta di Myanmar masih berlangsung hingga hari ini dan telah memakan banyak korban jiwa.
Ratusan demonstran anti kudeta telah ditangkap oleh militer Myanmar, sedangkan puluhan lainnya tewas karena ditembak.
Protes anti kudeta militer di Myanmar itu juga bukan hanya dilakukan oleh masyarakat yang turun ke jalan, tetapi oleh para buruh yang selain ikut turun ke jalan, mereka juga melakukan aksi mogok massal.
Baca Juga: Usai Picu Kemarahan Warga, Polisi London yang Jadi Pelaku Pembunuhan Wanita di Inggris Muncul
Demi mencegah para buruh ikut aksi protes itu, ribuan buruh yang bekerja di GY Sen bahkan disekap di dalam pabrik oleh supervisi mereka.
GY Sen sendiri merupakan sebuah pabrik yang menyuplai kasus untuk jenama Primark di Myanmar.
Sebagaimana diberitakan di Pikiran Rakyat dalam artikel "Cegah Ikut Demonstrasi, Ribuan Buruh Garmen Myanmar Dikurung di Pabrik" dikutip dari The Guardian pada 13 Maret 2021, ribuan buruh garmen GY Sen dicegah oleh supervisi mereka turun berdemonstrasi di ibu kota Yangon pada 18 Februari 2021.
Lebih dari 1.000 buruh dikurung dalam pabrik, mereka baru dibebaskan beberapa jam berikutnya.
Para buruh juga melaporkan, sekitar 20 orang dipecat karena mangkir bekerja untuk ikut demonstrasi.