Tampilkan Gambar Cabul, Singapura Larang Guru Gunakan Aplikasi Zoom

11 April 2020, 17:00 WIB
APLIKASI Zoom kini telah dimasuki oleh banyak peretas.* /AFP/Oliver Doulievery/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi virus corona, sejumlah aplikasi telekonferensi banyak dimanfaatkan masyarakat dunia sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bertatap muka, termasuk untuk urusan pendidikan.

Zoom adalah salah satu aplikasi video conference yang kini kian populer digunakan sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh.

Para guru mulai menggunakan aplikasi ini untuk menyampaikan materi kepada siswanya.

Baca Juga: Test Swab Pertama Dinyatakan Negatif, Bupati Karawang Tetap Jalani Isolasi

Selain mudah digunakan, aplikasi ini juga membantu penggunanya untuk melakukan video dengan banyak orang.

Dilansir Reuters, para guru di Singapura diminta berhenti menggunakan Zoom sebagai pembelajaran jarak jauh, setelah celah keamanan memunculkan gambar cabul.

Gambar cabul tersebut tampil dalam aplikasi tersebut saat anak-anak mengikuti pelajaran menggunakan aplikasi konferensi video itu.

Baca Juga: Soal Dentuman Keras di Jakarta, PVMBG: Bukan Berasal dari Erupsi Gunung Anak Krakatau

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pendidikan Singapura (MOE) pada Kamis, 9 April 2020 langsung menyelidiki pelanggaran pada aplikasi yang tengah populer tersebut.

Dirinya menggambarkan sebagai kasus tersebut sebagai salah satu "insiden yang serius".

"Sebagai tindakan pencegahan, para guru kami akan menangguhkan penggunaan Zoom mereka sampai masalah keamanan ini diselesaikan," kata Aaron Loh, direktur Divisi Teknologi Pendidikan di MOE kepada Channel News Asia.

Baca Juga: Ikhtiar Usir Wabah Virus Corona, Pengurus Masjid di Cirebon Gelar Azan Tujuh

Terkait pelanggaran itu, MOE mengatakan akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan.

"Kami sudah bekerja dengan Zoom untuk meningkatkan pengaturan keamanannya dan membuat langkah-langkah keamanan ini jelas dan mudah diikuti," kata Mr Loh.

MOE juga menjelaskan kepada semua guru terkait langkah-langkah keamanan yang harus mereka patuhi ketika menggunakan platform konferensi video tersebut.

Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berlangsung hingga Pagi, BPBD Minta Warga Tak Panik

Salah satunya yaitu tidak membagikan tautan untuk bergabung dalam video konferensi kepada yang bukan merupakan siswa di dalam kelas tersebut.

Dia menambahkan bahwa MOE akan terus bekerja dengan orang tua untuk memastikan lingkungan belajar yang aman, dan sekolah juga akan membimbing siswa tentang perilaku yang sesuai ketika menghadiri pembelajaran online.**

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler