Tiongkok Cabut Kebijakan Lockdown, Ratusan Pasangan Berbondong-bondong Gelar Pernikahan

- 11 April 2020, 08:25 WIB
PERNIKAHAN Masal sedang digelar disebuah negara
PERNIKAHAN Masal sedang digelar disebuah negara //AFP

PIKIRAN RAKYAT-Terkait wabah virus corona, Wuhan menetapkan kebijakan lockdwon selama 76 hari dan berakhir per Rabu, 8 April 2020 lalu, setelah masa penguncian wilayah selesai para warga kini mulai berakivitas kembali.

Sebagai negara di mana virus corona baru yang disebut Covid-19 bermula dan menyebar ke negara lain, tentunya kabar dicabutnya kebijakan lockdown menjadi sangat ditunggu-tunggu.

Pemerintah Tiongkok mencabut kembali peraturan lockdown yang sebelumnya telah diterapkan disebabkan karena menurunya kasus virus corona secara drastis.

Baca Juga: Gelar Pertemuan dengan Ketua MUI se-Jabar, Ridwan Kamil Harapkan Fatwa Haram Mudik

Dalam hal ini, ratusan pasangan di Wuhan, Hubei bergegas melangsungkan pernikahan, setelah pandemi virus corona selama dua bulan menyebabkan rencana pernikahan mereka tertunda.

Kendati demikian, proses pernikahan di Wuhan saat ini masih mengahadapi sejumlah pantangan, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Hindu Bussines, seorang karyawan dari kantor Pendaftaran Perkawinan Distrik Wuhan mengatakan bahwa pengantin baru tidak boleh menggelar ritual tradisional.

Perlu diketahui, ritual tradisional pernikahan yang biasanya di gelar sejumlah etnis Tionghoa dapat berisiko terjadinya penularan kembali secara besar-besaran, pasalnya tradisi ini tak hanya diikuti pihak keluarga, namun mengundang sejumlah teman dan kolega.

Baca Juga: Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Warga Villa Pelangi Cirebon Gelar Karantina Lokal

Lonjakan pernikahan secara besar-besaran selepas lockdown, dibenarkan perusahaan teknologi Tiongkok, Alipay, yang menjalankan sistem aplikasi pernikahan lokal.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: The Guardian Daily Mail Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x