Tiongkok Cabut Kebijakan Lockdown, Ratusan Pasangan Berbondong-bondong Gelar Pernikahan

- 11 April 2020, 08:25 WIB
PERNIKAHAN Masal sedang digelar disebuah negara
PERNIKAHAN Masal sedang digelar disebuah negara //AFP

Pihak Alipay mengatakan bahwa platform tersebut telah menyaksikan peningkatan 300 persen terkait permohonan pernikahan pasca-lockdown dicabut.

Sebelumnya, operasional aplikasi tersebut sempat ditangguhkan pada Februari hingga Maret 2020, dan telah dibukan kembali pada pekan pertama April 2020.

Baca Juga: Masjid Cirebon Tetap Gelar Salat Jumat, Jemaah: Tertular atau Tidak Itu Kehendak Tuhan

Bahkan, membludaknya warga Wuhan yang mendaftarkan permohonan menikah mengakibatkan aplikasi mengalami gangguan dan tak bisa diakses, pihak Alipay memberitahukan kondisi tersebut melalu akun media sosial pribadinnya.

"Data menunjukan bahwa pendaftar pernikahan melonjak sebanyak 300 persen dalam sehari dan jumlah itu lebih banyak dibanding rata-rata harian selama januari 2020 dan minggu pertama April," tegas pihak Alipay seraya mengklarifikasi penyebab error aplikasi pencatatan pernikahan tersebut.

Alipay juga mengungkap, mereka terkejud dengan lonjakan pendaftar hingga sistem mengalami pelambatan karena sebelumnya kondisi tak pernah terjadi pada aplikasi untuk pernikahan ini.

Baca Juga: Antisipasi Mudik Lebaran, Cuti Bersama Idulfitri Resmi Dialihkan

Meski demikian, perlambatan tak berlangsung lama, setelah mendapat laporan dari pengguna bahwa sistem terganggu, Alipay segera memperbaiki dan tak berselang lama telah normal kembali.

Berbeda dengan sekarang, jumlah penceraian di Tiongkok saat lockdown berlangsung malah meningkat dengan tajam.

Seperti dilansir Daily Mail, Lu Shijun, seorang Manajer Pencatatan Menikah di Dazhou, Provinsi Sichuan, mengatakan ada 300 pasangan yang hendak bercerai sejak 24 Februari 2020 lalu.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: The Guardian Daily Mail Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah