PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Asosiasi sumo Jepang mengonfirmasi kasus virus corona pertama sebagai pukulan keras bagi komunitas olahraga kuno pada Jumat, 10 April 2020 kemarin.
Kondisi ini memaksa mereka untuk memindahkan pelaksanaan satu turnamen di ring terbuka ke belakang pintu tertutup dan menunda pertandingan yang lain.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs AFP, seorang pegulat berpangkat rendah yang mengalami demam pekan lalu telah dinyatakan positif terkena Covid-19, asosiasi itu menolak menyebutkan nama pria tersebut atau memberikan perincian tentang data diri.
Baca Juga: Dua Tahun Berselang, Artis Riza Shahab Kembali Ditangkap Polisi Terkait Narkoba
Asosiasi mengatakan tidak ada pegulat atau pelatih yang memiliki gejala Covid-19 masuk dalam kandang (istilah untuk menyebut padepokan atau sasana, red). Pegulat yang terinfeksi akan tinggal di rumah atau di kandang untuk melakukan isolasi sebagaimana saran dari pejabat kesehatan.
Sementara itu, jumlah terinfeksi di Jepang lebih kecil daripada di banyak negara lainnya, tercatat 5.300 kasus dan 88 kematian telah dikonfirmasi sejauh ini.
Tetapi pemerintah pekan ini menyatakan keadaan darurat di tujuh wilayah, sehingga asosiasi sumo juga ikut terdampak. Jadwal pertandingan yang akan digelar pun harus dilakukan pengkajian ulang.
Baca Juga: Sentuh 100 Ribu Kematian Akibat Covid-19, Negara Eropa, Asia, dan AS Saling Geser Posisi
Sejauh ini, guna menanggapi kondisi satu pegulat yang terinfeksi, Asosiasi belum membatalkan pelatihan harian, namun instruksi baru dari otoritas kesehatan Jepang mengharuskan pegulat untuk mengukur suhu mereka dua kali sehari.