PIKIRAN RAKYAT - Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, baru-saja mengeluarkan erupsi dengan ketinggian 657 meter.
Ini pun diiringi dengan beredarnya kabar di jagat maya yang membahas suara dentuman yang muncul saat erupsi berlangsung. Mereka menduga suara itu berhubungan dengan erupsi Anak Krakatau.
Berdasarkan keterangan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang diwakili Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Setiawan menyebutkan, suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Baca Juga: Ikhtiar Usir Wabah Virus Corona, Pengurus Masjid di Cirebon Gelar Azan Tujuh
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan dalam konfirmasi yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui Kantor Berita Antara pada Sabtu, 11 April 2020.
Dijelaskan Hendra, erupsi Gunung Anak Krakatau hanya mengeluarkan semburan ketinggian berkisar 500 meter. Bahkan, letusan yang terjadi juga bukan letusan eksplosif dan hanya berupa semburan biasa.
"Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," tambah Hendra.
Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berlangsung hingga Pagi, BPBD Minta Warga Tak Panik
Sebelumnya, setelah Gunung Anak Krakatau erupsi, warganet ramai membahas suara dentuman di media sosial yang mereka duga ada hubungannya dengan erupsi tersebut.