Kisah Arya Permana yang Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 110 Kilogram Kini Jadi Sorotan Media Asing

20 Februari 2021, 05:30 WIB
Media Asing menyoroti Arya Permana 'Bocah Obesitas' yang berhasil menurunkan berat badannya hingga ratusan kilo.* /Instagram.com/@ade_rai

PR CIREBON — Kisah Arya Permana, warga Cipurwasari, Karawang, Jawa Barat, si bocah obesitas yang memiliki berat badan hingga 193 kilogram.

Namun, berat badan Arya Permana kini sudah turun jauh sampai 110 kilogram.

Keberhasilan Arya Permana dalam menurunkan berat badan menjadi sorotan media asing, The Sun.

Baca Juga: Sedang Jalani Diet Keto? Sebaiknya Konsumsi 6 Makanan Ini untuk Menjaga Nutrisi Tubuhmu

The Sun, media kesohor di negeri British dan beredar luas di wilayah Inggris, Britania Raya dan Irlandia bahkan mendunia.

Pada Jumat 19 Februari 2021, The Sun mengangkat kisah Arya Permana.

Arya Permana dituliskan The Sun sebagai bocah paling gemuk sedunia yang menghebohkan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 17 Januari 2021, Aries Kurangi Diet yang Buruk dan Leo Waktunya Olahraga!

Dalam berita yang ditulis dan juga diunggah pula tayangan videonya oleh Sarah Grealish pada laman The Sun tersebut, Arya Permana disebut sebagai anak laki-laki paling gemuk di dunia yang kini bisa memamerkan tampilan fisik barunya sudah ramping, setelah mampu menurunkan berat badan seberat 110 kilogram.

Arya Permana, memiliki berat badan hingga 193 kilogram pada saat masih berusia 11 tahun.

Ia bisa menurunkan berat badannya berkat bentuan medis dan kegigihan dirinya.

Baca Juga: Belum Makan Sejak Dipenjara, Jacob Chansley Pendemo di Gedung Capitol Ternyata Jalani Diet Organik

Awalnya, lima tahun lalu dokter pun keheranan ketika melihat foto Arya Permana sedang mandi sambil bermain di wadah air, hingga menjadi viral.

Penampakan wujud tubuh Arya Permana yang sangat besar bak raksasa, sehingga tidak ada pakaian yang muat di pasaran untuk dikenakannya.

Arya Permana hanya mengenakan sarung setiap harinya, dan terus-menerus memakan junk food sambil mandi di kolam kecil.

Baca Juga: Penting Bagi Anda yang Sedang Diet, Kebiasaan Bermain Ponsel Sebelum Tidur, Bisa Naikkan Berat Badan

Tubuhnya yang besar juga membuat Arya Permana tidak bisa bersekolah, karena susah untuk berjalan ke sekolah.

Tapi, dengan pola makan yang diawasi ketat dan olahraga teratur selama lima tahun, Arya Permana akhirnya bisa menurunkan berat badannya.

Kini, ia juga bisa memanjat pohon dan mengendarai sepeda motor.

Baca Juga: Melaney Ricardo Sempat Jalani Diet Pescatarian Sebelum Terpapar Covid-19, Ini Kata Ahli Gizi

Dalam program menurunkan berat badan, Arya Pemana diwajibkan harus berjalan sejauh 3 kilometer sehari dan bermain basket atau olahraga lain.

Ia juga harus jalan kaki ke sekolah sebelum diganti belajar daring, karena pandemi Covid-19.

“Saya sekarang bisa berolahraga. Saya bermain basket dengan teman-teman. Saya juga bisa mengendarai sepeda motor,” ungkap Arya Permana.

Baca Juga: 6 Manfaat Konsumsi Telur Rebus Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya untuk Diet

“Pada tahun 2015 saya gemuk sekali. Saya tidak menyangka bisa menurunkan berat badan. Sekarang terasa lebih baik, sangat berbeda,” ucapnya lagi.

Diketahui, semasa Arya Permana berusia sepuluh tahun, dia kecanduan minuman bersoda dan mie instan.

Porsi makannya, bisa mengunyah nasi, kari ikan, daging sapi, sup sayuran, dan tempe dalam porsi ukuran dua orang dewasa setiap harinya.

Baca Juga: Bingung Berat Badan Naik Selama WFH? Berikut 5 Rekomendasi Makanan Berlemak Sukseskan Diet

Orang tua Arya Permana, Rokayah (39 tahun) dan suaminya Ade Somatri (50) yang bekerja sebagai petani kewalahan.

Mereka sangat cemas, sehingga mereka memaksa Arya Permana melakukan diet ketat.

Meskipun berat badannya berhasil turun 9 kilogram dalam waktu empat bulan, setelah ahli diet memberinya program menurunkan berat badan yang menganjurkan Arya Permana banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran.

Baca Juga: Konsultan Nutrisi Jepang Beri Rekomendasi Metode Diet Berdasarkan Golongan Darah, Simak Penjelasannya

Arya Permana juga harus banyak jalan kaki, olahraga, dan berenang, tapi ia masih jauh untuk mengurangi berat yang dibutuhkan.

Kemudian, dokter melakukan operasi Bariatrik untuk membantu Arya Permana menurunkan berat badannya dari 186,4 kilogram menjadi 169 kilogram hanya dalam tiga minggu.

dr Handy Wing, ahli bedah laparoskopi yang melakukan operasi Bariatrik pada Arya, mengatakan bahwa mereka memotong ukuran perutnya untuk mengurangi kapasitas makannya.

Baca Juga: Mengenal Diet Keto, Diet Sehat untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

“Kami membuat bentuk seperti pisang di perutnya. 30 persen dari ukuran asli perut normal yang mengurangi asupannya dan makan porsi makanan yang lebih kecil guna membantu menurunkan berat badan Arya Permana,” kata dr Handy Wing.

Alhasil, sungguh luar biasa, kini Arya Permana bisa hidup seperti anak-anak seusianya dan melakukan aktivitas dengan normal.

Arya Permana pun mengatakan, dia telah mengubah kebiasaan makan dan tidur, hal itu membantunya menurunkan berat badan.

Baca Juga: Mengenal 'Flexitarian', Diet Sehat yang Lebih Fleksibel dari Diet Vegan dan Vegetarian

Ia sekarang makan tiga kali sehari yang dengan menu nasi, tempe, tahu dan ayam goreng.

“Dulu, dari tahun 2015 sampai 2016 saya tidur jam 4 pagi dan bangun jam 3 sore sekarang saya tidur jam 10 malam,” tuturnya.

“Saya hanya makan mie instan dan minuman bersoda. Saya sangat jarang makan nasi. Sekarang niatnya adalah menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga," sambungnya.

Baca Juga: Survei di Turki Ungkap Wabah Pandemi Covid-19 Picu Kenaikan Berat Badan dan Gangguan Tidur

“Porsi makannya harus dikurangi bertahap. Kurangi sedikit setiap minggu dan jangan langsung, misalnya makan sepiring nasi lalu kurangi hanya menjadi 5 sendok makan,” paparnya.

“Jangan mempersulit diet, itulah yang saya lakukan,” pungkas Arya Permana menceritakan pengalaman dietnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler