Banyak Jamaah Haji Indonesia Menderita ISPA, Ini Kata Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes  

24 Juni 2023, 05:05 WIB
Ilustrasi layanan petugas kesehatan kepada jamaah haji yang sakit. Banyak jamaah haji yang mengalami penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), namun dapat ditangani di klinik kesehatan. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas/

 

SABACIREBON - Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya, mengakui terdapat beberapa masalah dalam pelayanan kesehatan pada jamaah haji.

Hal itu disebabkan jumlah jamaah haji pada tahun ini cukup besar, dengan usia yang tidak dibatasi. Ditambah lagi dengan cuaca panas yang mencapai 40 derajat Celsius.

"Kami menghadapi beberapa masalah, terutama terkait dengan jamaah haji lanjut usia yang tidak memiliki pendamping,” ujarnya dikutip dari Antara Sabtu, 24 Juni 2023.

Hal ini membuat pihaknya sulit berkomunikasi, karena mereka juga tidak mengetahui jenis obat yang diperlukan dan penyakit dasarnya apa.

Baca Juga: Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tetap Waspada, Jangan Meremehkan Batuk dan Pilek  

“Inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian di antara jamaah haji," ungkap Arianti saat menerima kunjungan Tim Amirul Hajj di KKHI Makkah.

Arianti memberikan sambutan positif terhadap kedatangan Tim Amirul Hajj tersebut.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim Amirul Hajj. Kunjungan ini memberikan semangat bagi kami sebagai tenaga kesehatan yang bertugas menjaga kesehatan para jamaah haji," ujarnya.

Arianti juga menyebutkan bahwa banyak jamaah haji yang mengalami penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dapat ditangani di klinik kesehatan yang ada di setiap kloter.

Baca Juga: Wukuf di Arafah, Jamaah Haji Indonesia akan Menempati 70 Maktab

"Kami melihat banyak jamaah yang menderita ISPA. Biasanya kasus seperti ini dapat ditangani di kloter. Namun, jika sudah sampai ke KKHI, umumnya sudah berkembang menjadi pneumonia. Selain itu, terdapat juga sekitar 300 pasien di RSAS yang mayoritas menderita penyakit jantung," jelasnya.

Terkait ketersediaan obat-obatan, Arianti mengakui bahwa beberapa obat telah habis dan mereka tidak menyangka bahwa kasusnya begitu besar, terutama untuk penyakit batuk, pilek, dan demam.

Selain obat-obatan, pihaknya juga telah menyiapkan dokter-dokter spesialis jantung dan paru-paru untuk melayani para jamaah haji.

Ia berharap bahwa ke depannya, para jamaah yang diberangkatkan telah memenuhi persyaratan kesehatan.

Baca Juga: Simak! Berikut Ini Jadwal dan Alur Pergerakan Jamaah Haji Indonesia saat Puncak Haji Armina

"Hal ini menjadi evaluasi bagi kita semua ke depannya, agar jamaah haji yang diberangkatkan sudah memenuhi persyaratan kesehatan, karena kami menghadapi kasus jamaah yang datang dengan kondisi sudah sakit," tambahnya. ***

Editor: Fabian DZ

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler