Penelitian Menunjukan Kebiasaan Anak Tidak Sarapan Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

- 19 Juni 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi makanan.
Ilustrasi makanan. /Pexels

"Ada bukti bahwa jika Anda tidak sarapan, kemungkinan besar Anda kelebihan berat badan. Ini dapat dijelaskan dengan pola makan Anda selama sisa hari itu.

Baca Juga: Walau Sudah Sukses Tangkap 2 DPO, KPK Masih Punya 'Tugas' 6 DPO Lagi yang Salah Satunya Harun Masiku

"Jika Anda belum makan sarapan Anda lebih cenderung untuk ngemil dan camilan itu lebih cenderung menjadi energi-berat.” kata Peneliti utama Angela Donin dari Universitas St. George di London Inggris.

Untuk studi terbaru, para ahli memeriksa 4.116 anak sekolah dasar berusia antara 9-10 tahun di Inggris. Anak-anak menjawab pertanyaan seperti seberapa sering dan apa yang mereka makan untuk sarapan. 

Kemudian, berbagai penanda risiko diabetes seperti insulin puasa, glukosa dan hemoglobin terglikasi (HbA1c) diukur melalui tes darah.

Baca Juga: Tegur Pelanggan untuk Pakai Masker, Orang Korea di AS Alami Serangan Rasis sampai Hidung Patah

"Pengamatan menunjukkan bahwa konsumsi sarapan secara teratur, terutama yang melibatkan konsumsi sereal serat tinggi, dapat melindungi terhadap perkembangan awal risiko diabetes tipe 2," tambah Dr Donin.

Juga ditemukan bahwa 26 persen anak-anak yang melewatkan sarapan setiap hari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. 

Anak-anak ini memiliki kadar gula darah sedikit lebih tinggi daripada mereka yang sarapan secara teratur. Selain itu, mereka yang melewatkan sarapan secara teratur lebih cenderung resisten insulin. 

Baca Juga: Kabar Baik Covid-19 di Cirebon, Bayi Positif Kini Sembuh, Total Kasus Pulih Berjumlah 12 Orang

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Food.ndtv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah