Anak Perempuan Rentan Alami Gangguan Dismorfik Tubuh

- 3 April 2024, 23:38 WIB
Ilustrasi -Sseorang perempuan tengah bercermin.
Ilustrasi -Sseorang perempuan tengah bercermin. /ANTARA/Pexels

SABACIREBON - Sebuah studi mengungkap bahwa anak perempuan, terutama remaja, berpotensi enam kali lebih sering mengalami gangguan dismorfik tubuh atau yang lebih dikenal dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD). Kondisi ini dapat memberi dampak negatif pada kualitas hidup anak.

BDD adalah kondisi kesehatan mental di mana penderitanya merasa terdapat kekurangan pada fisiknya dan dipikirkan secara berlebihan. Meskipun seringkali tidak terdeteksi, BDD dapat memengaruhi emosi negatif dan kualitas hidup.

Gejala meliputi berpikir berlebihan tentang kekurangan tubuh, memeriksa penampilan di depan cermin, dan serangan panik saat melihat kekurangan pada diri sendiri.

Baca Juga: Rasa Kantuk Sebabkan Seseorang Merasa Satu Dekade Lebih Tua

Penyebab BDD belum pasti, namun faktor seperti genetika, struktur otak, pengaruh budaya, dan riwayat pengalaman masa kecil yang buruk dapat meningkatkan risiko kondisi ini. Para ahli menekankan pentingnya skrining BDD untuk mengidentifikasi gejala pada orang muda.

Studi terbaru melibatkan lebih dari 7.600 anak-anak dan remaja di Inggris. Hasilnya menunjukkan bahwa 1,8 persen anak perempuan mengalami BDD, dibandingkan dengan 0,3 persen anak laki-laki. Sebagian besar pasien juga mengalami gangguan psikologis lain seperti kecemasan dan depresi.

Para peneliti menegaskan perlunya peningkatan kesadaran akan BDD, praktik skrining, dan pengobatan berbasis bukti untuk mengatasi fenomena klinis ini. ***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x