Network
PR CIREBON - Kelumpuhan tidur atau orang sering menyebutnya dengan ketindihan adalah perasaan tidak bisa bergerak ketika sedang tertidur.
Kelumpuhan tidur atau ketindihan berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit saja.
Kelumpuhan tidur atau ketindihan dimungkinkan disertai dengan halusinasi dan rasa takut.
Ketindihan memang tidak menyebabkan hal yang serius bagi fisik seseorang. Akan tetapi, jika ini berlangsung secara terus menerus maka harus menghubungi dokter.
Ketindihan mulai dialami pada usia remaja dan sering terjadi di rentang usia 20 sampai 30 tahunan.
Stres, kurang tidur, halusinasi dan kecemasan atau panik adalah penyebab utamanya.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-52, Anang Hermansyah Dapat Kado Mewah Ini dari Ashanty, Aurel, dan Azriel
Sedangkan ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara adalah sebagai cirinya.
Hal ini dapat dicegah dengan cara rutin berolahraga, menjaga pola makan, tidak stres, berfikir positif dan berdoa sebelum tidur.
Pada saat tidur, tubuh akan merasa rileks dan otot secara sukarela tidak bergerak, hal ini mencegah seseorang melukai diri sendiri ketika sedang bermimpi.
Baca Juga: Ditembak Brutal, Joe Biden dan Kamala Harris Akui Kejahatan Rasial di AS pada Orang Asia Meningkat
Ketindihan atau kelumpuhan tidur bisa juga disebabkan dari masalah medis seperti Depresi klinis, Migrain, Apnea tidur, Hipertensi dan gangguan kecemasan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Medical News Today, berikut tanda dan gejala ketindihan:
1. Ketidakmampuan untuk menggerakkan tubuh
Baca Juga: Media Asing Soroti Kasus Siswi Indonesia Dibully karena Tidak Berjilbab, Diancam Diberi Nilai Jelek
2. Tidak dapat berbicara
3. Mengalami halusinasi
4. Merasakan ketakutan
Baca Juga: Dewa Kipas Tolak Pertandingan Pembuktian dari Percasi, Irene Sukandar: Kita Sudah Menawarkan
5. Merasakan tekanan di dada
6. Mengalami kesulitan bernafas
7. Merasa seolah-olah kematian mendekat
8. Tubuh berkeringat
9. Mengalami sakit kepala dan nyeri otot.***
