Penelitian Menunjukan Kebiasaan Anak Tidak Sarapan Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

19 Juni 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi makanan. /Pexels

PR CIREBON - Para ahli kesehatan telah lama menyatakan bahwa sarapan adalah makanan utama, tetapi entah bagaimana kebanyakan dari kita berhasil melewatkannya sesekali. 

Ini adalah fakta yang terkenal bahwa makan pagi yang sehat sangat bagus untuk semua kalangan, terutama anak-anak dan remaja. 

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak yang memulai hari mereka dengan cara yang benar lebih perhatian dan memiliki tingkat konsentrasi dan daya tahan yang lebih baik. 

Baca Juga: Gara-gara Kentut di Depan Polisi, Pria Austria Kena Denda Rp 8 Juta

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Foodndtv, studi terbaru menunjukan alasan lain mengapa anak-anak tidak boleh melewatkan sarapan.

Menurut para peneliti, anak-anak yang makan sarapan teratur memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. 

Studi ini diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine dan dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Oxford, Cambridge, Glasgow dan St George di Inggris. 

Baca Juga: Normal Baru, Dokter Ungkap Bahaya dan Alasan Jangan Berbicara di Transportasi Umum

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa melewatkan sarapan pagi dapat menyebabkan tidak sehat sepanjang hari. 

Hal ini menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas adalah salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.

"Ada bukti bahwa jika Anda tidak sarapan, kemungkinan besar Anda kelebihan berat badan. Ini dapat dijelaskan dengan pola makan Anda selama sisa hari itu.

Baca Juga: Walau Sudah Sukses Tangkap 2 DPO, KPK Masih Punya 'Tugas' 6 DPO Lagi yang Salah Satunya Harun Masiku

"Jika Anda belum makan sarapan Anda lebih cenderung untuk ngemil dan camilan itu lebih cenderung menjadi energi-berat.” kata Peneliti utama Angela Donin dari Universitas St. George di London Inggris.

Untuk studi terbaru, para ahli memeriksa 4.116 anak sekolah dasar berusia antara 9-10 tahun di Inggris. Anak-anak menjawab pertanyaan seperti seberapa sering dan apa yang mereka makan untuk sarapan. 

Kemudian, berbagai penanda risiko diabetes seperti insulin puasa, glukosa dan hemoglobin terglikasi (HbA1c) diukur melalui tes darah.

Baca Juga: Tegur Pelanggan untuk Pakai Masker, Orang Korea di AS Alami Serangan Rasis sampai Hidung Patah

"Pengamatan menunjukkan bahwa konsumsi sarapan secara teratur, terutama yang melibatkan konsumsi sereal serat tinggi, dapat melindungi terhadap perkembangan awal risiko diabetes tipe 2," tambah Dr Donin.

Juga ditemukan bahwa 26 persen anak-anak yang melewatkan sarapan setiap hari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. 

Anak-anak ini memiliki kadar gula darah sedikit lebih tinggi daripada mereka yang sarapan secara teratur. Selain itu, mereka yang melewatkan sarapan secara teratur lebih cenderung resisten insulin. 

Baca Juga: Kabar Baik Covid-19 di Cirebon, Bayi Positif Kini Sembuh, Total Kasus Pulih Berjumlah 12 Orang

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh berhenti merespons insulin atau memproduksi lebih sedikit. Hal ini menyebabkan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh yang tidak digunakan untuk menghasilkan energi. 

Diabetes tipe 2 adalah penyakit kronis yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Food.ndtv

Tags

Terkini

Terpopuler