WHO Memperingatkan Dampak Covid-19 Jangka Panjang pada Kesehatan Mental

23 Juli 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi. WHO sebut kecemasan terpapar Covid-19, dampak psikologis dari penguncian dan isolasi diri, telah berkontribusi pada krisis kesehatan mental. /Pixabay/Wokandapix

PR CIREBON- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis, 22 Juli 2021, dampak kesehatan mental dari pandemi Covid-19 akan "berjangka panjang dan berjangkauan jauh".

WHO menyampaikan terkait dampat pada kesehatan mental itu ketika para ahli dan pemimpin yang menyerukan tindakan terhadap kecemasan dan stres terkait Covid-19.

“Semua orang terpengaruh (pandemi Covid-19) dalam satu atau lain cara,” kata WHO dalam sebuah pernyataan pada awal pertemuan di Athena dengan menteri kesehatan dari puluhan negara.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Jumat, 23 Juli 2021: Pukulan Keras bagi Scorpio, Sagitarius Temukan Cinta

Dikatakan WHO bahwa kecemasan seputar penularan Covid-19, dampak psikologis dari penguncian dan isolasi diri, telah berkontribusi pada krisis kesehatan mental.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Malay Mail, krisis kesehatan mental ini juga ditambah dengan adanya tekanan yang terkait dengan pengangguran, kekhawatiran keuangan, dan keterasingan sosial.

“Dampak kesehatan mental dari pandemi Covid-19 ini akan berjangka panjang dan berjangkauan luas,” tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Jumat, 23 Juli 2021: Capricorn, Aquarius, Pisces, Mencintai Seseorang adalah Seni

Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakan kesehatan mental harus dianggap sebagai "hak asasi manusia yang mendasar", menekankan bagaimana virus telah menghancurkan kehidupan.

“Pandemi telah mengguncang dunia,” katanya pada konferensi tersebut.

“Lebih dari empat juta nyawa hilang secara global, mata pencaharian hancur, keluarga dan komunitas terpisah, bisnis bangkrut, dan orang kehilangan peluang,” sambungnya.

Baca Juga: Amerika Seriakat Sangat Kecewa karena Tiongkok Tolak Penyelidikan Tahap Dua soal Asal Usul Covid-19

WHO menyerukan penguatan layanan kesehatan mental secara umum dan peningkatan akses ke perawatan melalui teknologi.

Ia juga mendesak layanan dukungan psikologis yang lebih baik di sekolah, universitas, tempat kerja dan untuk orang-orang di garis depan perang melawan Covid-19.

Para menteri mendengar dari seorang wanita Yunani berusia 38 tahun bernama Katerina yang memberi tahu mereka bagaimana dia telah menerima perawatan untuk gangguan kejiwaan sejak 2002 dan telah mengatasi dengan baik sampai pandemi melanda.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 23 Juli 2021: Aquarius Ada Peluang, Pisces Berani, dan Aries Dapat Dukungan

Dia tidak lagi dapat menghadiri kelompok pendukung secara langsung dan tidak dapat melihat ayahnya, memaksanya untuk meningkatkan perawatannya.

“Tekanan isolasi sosial menyebabkan peningkatan kecemasan,” katanya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler