PR CIREBON- Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia yang luar biasa membuat beberapa fasilitas penuh dan tenaga kesehatan kelelahan.
Penambahan pasien ini menyebabkan beberapa diantaranya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat yang sudah ditentukan.
Ada hal penting yang harus diketahui pasien Covid-19 ketika sedang melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Anne Marie Akui Datangi Psikolog Selama Lockdown Covid-19: Terapi Membuat Pikiran Saya Lebih Baik
Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri harus menjaga kadar oksigen dalam tubuhnya.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari postingan akun instagram @kemenkes_ri pada 18 Juli 2021, kadar oksigen dalam tubuh terutama bagi pasien isolasi mandiri di rumah harus dilakukan secara berkala menggunakan alat pulse Oximeter.
Oximeter sendiri adalah alat pengukuran saturasi oksigen yang berguna untuk mengetahui keadaan oksigen dalam tubuh, dan ini penting dimiliki pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Raffi Ahmad Borong 10 Ekor Sapi untuk Idul Adha, dari Harga Fantastis hingga Berat Lebih dari 1 Ton
Apabila saturasi atau kadar oksigen dalam tubuh rendah pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri harus segera meminta tindakan dari tenaga kesehatan atau bergegas ke rumah sakit.
Lalu, ketika keadaan tidak memungkinkan untuk mendapat tindakan dari tenaga kesehatan atau ke rumah sakit, maka apa yang harus dilakukan?
Ada cara sederhana yang bisa dilakukan pasien isolasi mandiri di rumah adalah teknik proning untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Teknik pernapasan ini, pasien harus dalam posisi berbaring sampai tengkurap untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen..
Sebelum melakukan teknik ini, usahakan berada di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
Baca Juga: Kemenag Perpanjang Masa Pendaftaran CPNS Hingga 26 Juli 2021
Gambaran teknik proning yang berguna untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. / Instagram @Kemenkes_ri.
Pasien isolasi mandiri bisa mencoba teknik proning dengan melakukan berbagai posisi yang digambarkan di atas.
Ganti posisi tiap 30 menit, kemudian lakukan pengecekan kadar oksigen dalam tubuh dengan oximeter.
Jika mendapati kadar oksigen dari oximeter dalam jangka 95-100 maka termasuk kategori normal.
Lalu, 93-94 perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen.
Apabila kurang dari 92, harus ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dokter.
Sedangkan kurang dari 80 harus menggunakan ventilator untuk membantu pernafasan.
Apabila teknik ini sudah sering dilakukan, tetapi belum mampu meningkatkan saturasi oksigen dalam tubuh, disarankan segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.***