Cek Pendapatan Perusahaan Teknologi Global, Salah Satunya Amazon Dapat Rekor Keuntungan

- 30 Oktober 2020, 14:28 WIB
Ilustrasi teknologi: Lima perusahaan besar teknologi telah mengecek hasil pendapatan perusahaannya dari mulai Amazon, Apple, Alphabet, Google, dan lainnya.
Ilustrasi teknologi: Lima perusahaan besar teknologi telah mengecek hasil pendapatan perusahaannya dari mulai Amazon, Apple, Alphabet, Google, dan lainnya. //Pixabay/ JaneMarySnyder/

Amazon sendiri melaporkan rekor laba 6,3 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp93 triliun di kuartal ketiga, hampir tiga kali lipat laba perusahaan di periode yang sama tahun lalu.

Karena pertumbuhan belanja online yang berkelanjutan karena pandemi Covid-19, penjualan bersih Amazon mencapai 96,1 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp1.422 triliun, dan pendapatan meningkat 37 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Aktivis Mengecam Rencana ‘Jurassic Park’ untuk Habitat Komodo: Benar-benar Memalukan

Setelah mengalami penurunan pertama dalam pendapatan kuartal sebelumnya, laba perusahaan induk Google, Alphabet, meningkat 59 persen menjadi 11,2 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp165 triliun.

Pendapatan perusahaan meningkat 14 persen menjadi 46,2 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp683 triliun.

Keuntungan Facebook meningkat 29 persen dari tahun lalu, mencapai 7,8 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp115 triliun, dan pendapatan mencapai 21,2 miliar Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp313 triliun, tetapi diprediksi pada tahun 2021, perusahaan memprediksikan bahwa ada banyak ketidakpastian.

Baca Juga: Mike Tyson dan Roy Jones Jr akan Lakukan Pertarungan Amal pada 28 November 2020 Mendatang

Pendapatan Twitter adalah 28,66 juta Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp424 miliar, turun 22 persen dari periode yang sama tahun lalu, dan pendapatan meningkat 14 persen menjadi 936,2 juta Dolar AS atau kurang lebih setara dengan Rp13 triliun.

Perusahaan juga memprediksi ketidakpastian di masa depan, sebagian karena pemilu AS yang akan datang, dan menyatakan bahwa sulit untuk memprediksi bagaimana perilaku pengiklan dapat berubah.***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x