Beri Amanat HUT TNI ke-75, Presiden Jokowi: Harus Terus Lakukan Transformasi Teknologi

- 5 Oktober 2020, 13:28 WIB
Digelar Virtual, Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT TNI Ke-75 di Istana Negara
Digelar Virtual, Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT TNI Ke-75 di Istana Negara /

PR CIREBON - Menyambut HUT TNI ke-75 pada 5 Oktober 2020 ini, Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dan amanatnya dengan tema "Sinergi untuk Negeri."

Jokowi mengawali sambutannya dengan menceritakan perjalanan panjang TNI sejak perjuangan kemerdekaan hingga kini. Hal itu menunjukkan bahwa TNI adalah penjaga utama kedaulatan negara. Menjaga keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam sejarah panjang TNI, kontribusi TNI untuk bangsa dan negara bukan hanya melalui Operasi Militer untuk Perang atau OMP, tetapi juga melalui Operasi Militer Selain Perang atau OMSP. Melalui OMSP, TNI dengan sigap membantu rakyat yang sedang menghadapi bencana alam, termasuk dalam  menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Baca Juga: Curah Hujan Meningkat di Indonesia, BMKG: Fenomena La Nina Berkembang di Samudra Pasifik

Atas nama rakyat Indonesia, Jokowi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar dan institusi TNI, juga kepada prajurit yang sedang bertugas di manapun, serta kepada para purnawirawan yang telah mewariskan institusi dan prajurit TNI yang selalu berbakti untuk kemajuan negeri dalam dunia yang selalu berubah. Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi TNI Militer .

Jokowi meminta untuk terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan, serta harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan, yang mempunyai daya hancur lebih besar atau high level destruction. Harus siap menghadapi pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang atau decisive battle.

Selain itu, harus siap pula menghadapi pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik taktik konvensional dengan yang tidak konvensional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi.

Baca Juga: Bukan Vaksin Covid-19, Obat Penanganan Pandemi di Indonesia akan Dipasarkan Dalam Waktu Dekat

"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh untuk mengubah kebijakan kita. Dari kebijakan belanja pertahanan, menjadi kebijakan investasi pertahanan," ucap Jokowi.

Kebijakan investasi pertahanan itu berpikir jangka panjang, yang dirancang sistematis, dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju.

Bangsa Indonesia memerlukan TNI yang profesional, yang benar-benar terdidik dan terlatih, yang terus menerus meningkatkan kemampuannya agar selalu siap memenuhi panggilan tugas.

Baca Juga: 4.600 Hektare Lahan Terdampak Kebakaran Hutan di Selandia Baru, Lengkap dengan Puluhan Rumah Hancur

Mengakhiri amanatnya, Jokowi meminta TNI untuk terus tingkatkan kemampuan, profesionalisme, dan siap siaga TNI untuk menerima penugasan. Memegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, menjaga terus kemanunggalan TNI dengan rakyat. Menjadi Sinergi sebagai kekuatan membangun negeri, membawa Indonesia menjadi negara maju.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: tniad.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x