Curah Hujan Meningkat di Indonesia, BMKG: Fenomena La Nina Berkembang di Samudra Pasifik

- 5 Oktober 2020, 13:05 WIB
LA NINA Sedang Berkembang di Samudra Pasifik, Waspadai Dampaknya di Indonesia
LA NINA Sedang Berkembang di Samudra Pasifik, Waspadai Dampaknya di Indonesia /Pixabay/

PR Cirebon - Akhir-akhir ini Indonesia diterjang curah hujan yang tinggi. Di beberapa daerah sempat mengalami banjir bandang bahkan terjadi longsor yang mengakibatkan banyak kerugian.

Curah hujan yang tinggi ini mulai terjadi pada pertengahan bulan September 2020. Dampak yang terjadi hingga menimbulkan bencana alam banyak dialami hampir di seluruh Indonesia.

"Efek dampak La Nina yang tidak seragam di Indoensia mengakibatkan pada bulan Oktober-November curah hujan meningkat.

Baca Juga: Puskesmas Kota Bogor Siap Uji Vaksin, Bima Arya: Pernah Terjangkit, Masih Perlukah Vaksin?

Dampak ini menimpa hampir di seluruh wilayah Indonesia, kesuali Sumatera," Ungkap Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Antara News pada 3 Oktober 2020.

Anomali iklim La Nina ini terpantau berkembang di Samudera Pasifik Ekuator. Fenomena ini diperkirakan akan mencapai intensitas moderate hingga akhir 2020.

Adanya Fenomena inilah yang menyebabkan curah hujan tinggi di beberapa daerah di Indonesia.

Baca Juga: Banyak Guru Mengeluh Aplikasi Pembelajar Tak Familiar, FSGI: Tambahkan Rujukan atau Kuota Umum

Selama enam dasarian terakhir ini suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin menurut Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation).

Anomali ini telah melewati angka minus 0,5 derajat Celcius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah minus 0,6 derajat Celcius pada Agustus dan minus 0,9 derajat Celcius pada September 2020.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Gas Fosfin Jadi Tanda Kehidupan Planet Venus, NASA Bergerak Usulkan Misi VERITAS

Menurut BMKG dan beberapa pusat layanan iklim seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang), La Nina akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir sekitar bulan Maret sampai April 2020.

Fenomena La Nina ditambah dengan awal musim penghujan ini yang memicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor.

Perlu adanya tindakan seperti melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, misal dengan memperluas atau memperdalam kanal dan sungai untuk antisipasi debit air yang berlebihan.

Masyarakat juga dihimbau untuk selalu berjaga apabila terjadi banjir atau longsor di daerahnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x