Network
PR CIREBON - Peringatan dini dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD Provinsi DKI Jakarta atas potensi hujan yang dapat disertai kilat dan petir dalam durasi singkat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Disampaikan Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, peringatan dini ini bersumber dari BMKG, agar masyarakat lebih waspada dan mempersiapkan diri. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
"Kami mengimbau agar masyarakat dapat waspada dan menjaga diri dari hujan angin. Kami juga telah mengimbau kepada OPD terkait, para camat dan lurah daerah rawan banjir atau longsor agar turut mengantisipasi dengan menyiagakan PPSU dan satgas banjir atau dinas SDA kecamatan. Masyarakat dapat menghubungi 112 apabila membutuhkan bantuan," ucap Sabdo pada Minggu, 4 Oktober 2020.
Baca Juga: KAMI Berontak Jiwasraya Disuntik Dana Rp 22 Triliun, Said Didu: Tolak Keras Perampok Uang Rakyat
Sementara itu, yang perlu diketahui, berdasarkan keterangan tertulis dari BMKG, hingga akhir September 2020 terpantau anomali iklim LA Nina sedang berkembang.
Diungkapkan oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), JMA (Jepang), memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai menurun pada Januari-Februari dan berakhir sekitar Maret-April 2021.
Pada Oktober-November, kecuali Sumatera, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Anies Baswedan Jangan Mau Kalah dari Tri Rismaharini: Surabaya Swab Test Gratis, Jakarta Tidak?
Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina, berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.***
