Network
PR CIREBON - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Akibat curah hujan yang tinggi tersebut, membuat air sungai meluap hingga menyebabkan bencana banjir bandang pada Senin, 21 September kemarin.
Banjir yang disebabkan oleh luapan air Sungai Citarik-Cipeuncit pada sore hari itu, menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan yang cukup parah di sejumlah desa yang berada di jalur aliran sungai tersebut, dan sedikitnya tiga orang menjadi korban atas bencana banjir bandang itu.
Daerah terparah yang terdampak akibat bencana banjir bandang itu, terjadi di kecamatan Cicurug, Sukabumi.
Baca Juga: Bungkam dan Segera Tes Swab, Gubernur NTB Ngaku Bertemu Menag Fachrul sebelum Positif Covid-19
Adapun Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug yakni Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek) dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol).
Mengingat bahwa pada bulan ini sudah masuk musim penghujan, maka dari itu pemerintah provinsi Jawa Barat menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di musim penghujan tersebut.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs RRI, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat, telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah di wilayahnya, untuk siaga dan waspada menyiapkan beragam antisipasi bencana hidrologis, seperti banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Habib di Arab Terusik Pilkada 2020 Tetap Ada saat Pandemi, Rizieq: Rezim Gila, Abaikan Kemanusiaan
Pasalnya, ia melihat jika musim penghujan datang lebih awal dari perkiraan Bada Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada akhir Oktober nanti.
"Sudah diinstursikan agar para kepala daerah untuk posisi waspada dan menyiapkan beragam rencana antisipasi bencana hidrologis yang terukur," tulis Ridwan Kamil dalam unggahan Instagramnya, Selasa 22 September 2020.
