Fokus juga tertuju pada kesepakatan bantuan-bantuan virus corona AS yang masih mengalami kemacetan. Emas dapat naik kembali “jika kongres AS mengesahkan RUU stimulus, yang tampaknya menjadi menggantung di pasar untuk saat ini,” tambah Haberkorn.
Emas telah naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu setelah Trump mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa dia dan istrinya Melania dinyatakan positif terkena virus corona, menghantam Wall Street.
Baca Juga: Trump Jalani Terapi Remdesivir Usai Positif Covid-19, Dokter Kepresidenan: Presiden Baik-baik Saja
Namun Gedung Putih meyakinkan warga Amerika bahwa Presiden tetap akan menjalankan tugasnya.
Investor juga mencatat laporan ketenagakerjaan bulanan terakhir sebelum pemilihan presiden pada 3 November mendatang, yang menunjukkan pertumbuhan lapangan pekerjaan AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada September.
Laporan pekerjaan bulanan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa data penggajian (payrolls) non-pertanian AS meningkat 661.000 pada September, lebih buruk dari yang diperkirakan dan jauh lebih rendah dari 1,489 juta pekerjaan yang dibuat pada Agustus.
Baca Juga: Amien Rais Dirikan Partai Baru, PAN: Slogan Amien Rais Adalah PAN Sudah Berlalu dan Tidak Ada Lagi
“Emas kemungkinan akan bergerak dalam kisaran sempit dalam jangka pendek. Pasar akan menunggu hingga akhir pekan dan mencari berita,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.
Dolar juga diuntungkan dari arus masuk safe-heaven, sehingga membatasi kenaikan emas. Indeks Dolar naik pada Jumat 2 Oktober 2020, setelah melemahnya ekuitas AS. Dalam beberapa hari terakhir, Dolar telah menggantikan emas sebagai tempat berlindung yang aman.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 22,5 sen atau 0,93 persen menjadi ditutup pada 24,029 Dolar AS (Rp357,8 ribu) per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 14,6 Dolar AS (Rp208,7 ribu) atau 1,61 persen menjadi menetap pada 891,4 Dolar AS (Rp13,2 juta) per ounce.***