Tak Banyak Orang Tahu Perbedaan Resesi dan Krisis, Mahfud MD: Jangan Jadi Alat Hantam Pemerintah

- 28 Agustus 2020, 16:15 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) RI Mahfud MD
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) RI Mahfud MD /

PR CIREBON - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan perbedaan jelas antara antara resesi dan krisis yang sering Disalahpahami oleh masyarakat kebanyakan.

Tepatnya, Resesi adalah suatu keadaan saat pertumbuhan ekonomi suatu negara berturut-turut minus dalam dua kuartal.

"Resesi itu tidak sama dengan krisis. Resesi itu adalah satu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal pertumbuhan ekonominya minus," kata Mahfud saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) bersama Gubernur, Bupati/Wali Kota Seluruh Indonesia di Jakarta pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Curiga KAMI Berubah Jadi Parpol, Pengamat: Belajar dari Perindo dan Nasdem, Deklarasi Jelang Pemilu

Lebih lanjut, Mahfud menyebut resesi sebagai perhitungan matematis tentang pertumbuhan ekonomi per kuartal di dalam sebuah negara.

"Kalau dua kuartal berturut-turut minus atau di bawah, resesi. Sekarang beberapa negara kan sudah mulai resesi. Singapura kan lebih dulu, kemudian Korea Selatan, dan beberapa negara lain sudah resesi," katanya.

Atas sebab itu, Mahfud mengatakan pentingnya rakor itu digelar dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memberikan pemahaman kepada para kepala daerah bahwa yang disebut resesi tidak selalu berarti krisis.

Baca Juga: Soal Kasus yang Diselidiki Novel Baswedan usai Positif Covid-19, Ketua KPK Beri Tanggapan

"Tidak selalu krisis ekonomi, pangan, atau apa pun. Maka kita harus bekerja agar ekonomi tumbuh. Ekonomi masyarakat itu tumbuh, syukur-syukur kalau misalnya bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi itu di atas nol," jelas Mahfud, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Namun demikian, jika tidak bisa, maka perekonomian masyarakat akan terus dihidupkan, meski pertumbuhan ekonomi di bawah nol. Ini hanya agar tidak terjadi krisis, kendati terjadi resesi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x