PR CIREBON - Suasana kemerdekaan yang sedang dirayakan Bangsa Indonesia hari ini, 17 Agustus 2020 dapat pula pemantik semangat untuk membawa pertumbuhan ekonomi ke arah sumbu positif.
Meskipun, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II Tahun 2020 minus sebesar 5,32 persen dibandingkan triwulan II Tahun 2019 atau year on year (yoy).
Hanya saja, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI MH. Said Abdullah masih meyakini semangat kemerdekaan akan mampu meloloskan Indonesia dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sikap Sempurna Seluruh Rakyat Indonesia, Hormati Penaikan Sang Merah Putih
"Kita harus bangga bahwa hari ini kita telah memasuki Indonesia maju, karena pendapatan kita di 2020 awal, sudah 4.220 dollar Amerika Serikat income per kapita," ungkap Said di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI Senin, 17 Agustus 2020.
Lebih lanjut, Said menilai pandemi yang bercampur dengan penurunan pemasukkan akan segera berganti menuju peluang lolos dari keduanya.
"Walaupun dengan adanya pandemi, adanya penurunan income per kapita karena ada kontraksi ekonomi kita, tapi yakinlah dengan semangat 17 agustus 1945 ini, yaqin haqqul yaqin kita akan lolos dari pandemi Covid-19," tambahnya.
Baca Juga: Obat Covid-19 Pertama Dunia Ada di Indonesia, MUI: Gembirakan RI Beri Manfaat Kesehatan
Sedangkan berbicara program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Politisi PDI-Perjuangan ini menilai hal yang sudah dirumuskan pemerintah ini merupakan salah satu solusi agar Indonesia bisa keluar dari kontraksi ekonomi yang terjadi pada triwulan II Tahun 2020 ini.
"Saya yakin dan percaya dengan PEN 2020 pada triwulan IV kita tidak akan mengalami kontraksi sebagaimana triwulan II. InsyaAllah. Kalau triwulan II itu minus 5.32, maka prediksi saya di triwulan III, toh kalau mengalami kontraksi hanya di angka 4.1, itu artinya kita bisa mengejar pada triwulan IV. Kalau triwulan IV kita bisa tumbuh 1-2 persen, maka good bye resesi untuk Indonesia," jelas Said.