Menteri Luhut Binsar Panjaitan Akui Penurunan Harga Minyak Goreng Masih Kecil

- 9 Juni 2022, 15:17 WIB
Menk Luhut Binsar Pandjaitan terus melakukan kunjungan ke daerah untuk memonitor target pemerintah menurunkan harga minyak goreng./pikiran-rakyat.com
Menk Luhut Binsar Pandjaitan terus melakukan kunjungan ke daerah untuk memonitor target pemerintah menurunkan harga minyak goreng./pikiran-rakyat.com /

 

 
SABACIREBON-Sampai saat ini belum kelihatan harga minyak goreng kembali ke Rp 14.000/kg.
 
Harga minyak goreng masih tetap tinggi, terutama untuk minyak kemasan.
 
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, terus melakukan pengecekan untuk menjadikan harga minyak goreng ke kembali ke posisi awal, setelah naik liar hampir 7 bulan belakangan ini.

 

 
 
 
Menteri Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk mengurus persoalan minyak goreng agar tidak memberatkan masyarakat konsumen.
 
Dari penunjukkan itu Menteri Luhut Binsar Panjaitan, melakukan banyak kunjungan ke daerah untuk menguraikan persoalan kenaikan harga minyak goreng.
 
Laporan terakhir, Menter Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi 4 titik di Semarang.
 
 
Dari kunjungan itu Menteri Luhut menilai  terdapat trend perubahan yang menuju kepada perbaikan. "Ada trend yang bagus. Kendali masih terdapat beberapa kendala, tetapi pada intinya masih minor," tegasnya seperti yang dilaporkan Antara.
 
Di beberapa pasar di Bandung, harga minyak goreng tetap masih tinggi.
 
Harga minyak goreng curah masih di bandrol di harga Rp 18.000-Rp 18.500/lt.
 
 
Beberapa pasar tersebut adalah Pasar Margahayu Permai dan Pasar Sayati di kawasan Bandung Selatan.
 
Harga yang sama untuk minyak goreng curah juga terlihat di Pasar Dago dan Pasar Baru Bandung. Malah disini lebih tinggi Rp 500, dari harga minyak goreng di Pasar Sayati.
 
Dalam kunjungan Menteri Luhut ke beberapa titik di Jawa Tengah, Menteri Luhut mendatangi antaranya, Indomarco (sebagai distributor 1). Menteri Luhut melihat kepenuhan tangki minyak goreng di beberapa titik lokasi di Semarang, pabrik minyak goreng PT BEST, serta melihat dampak rob terhadap kelancaran jalur distribusi minyak goreng di Jawa Tengah.
 

"Progress dari hasil kunjungan ke lapangan hari ini ke empat titik di Semarang yang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Menurut Menteri, Pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk flush out (mengalirkan) tangki-tangki yang penuh sehingga rantai pasok dari sisi tandan buah segar dapat diserap oleh pabrik-pabrik kelapa sawit.

Luhut pun optimistis, dengan koordinasi antar pemangku kepentingan, pengelolaan minyak goreng curah untuk rakyat akan dapat berjalan dengan baik.
 
Baca Juga: Polisi Perlu Segera Jelaskan Temuan Senjata dan Amunisi di sebuah Rumah Jl.Asia Arika Kota Bandung

"Koordinasi terus dilakukan dengan Satgas Pangan di daerah, BPKP, Kepolisian Daerah Jateng, hingga Kapolsek untuk mengamankan ketersediaan dan kepastian harga minyak goreng curah rakyat (MGCR) Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg," tambahnya.

Secara keseluruhan, hasil pantauan di Jawa Tengah menunjukkan bahwa tren penurunan harga cukup terlihat walaupun di beberapa wilayah masih tinggi.

Untuk itu, Luhut menilai perlu ada percepatan pendistribusian MGCR ke wilayah yang masih tinggi harganya tersebut.
 
Baca Juga: WNA asal Jepang Buronan Korupsi Dana Covid-19 Ditangkap di Lampung

Selain itu, dari pemantauan di lapangan juga terlihat mulai ada permintaan untuk penggunaan minyak goreng kemasan sederhana. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, setelah pelaksanaan flush out saat ini.***

 

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x