PR CIREBON — Facebook mengklaim pihaknya tak patut disalahkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Lalu, Facebook mengambil sikap defensif walau Presiden Joe Biden menuding platform media sosial itu “membunuh orang” dengan membiarkan informasi yang salah tentang vaksin Covid-19 menyebar di antara penggunanya.
Facebook pada hari Sabtu, 17 Juli 2021, diketahui mengemukakan pembelaan diri terhadap pernyataan Presiden Joe Biden tersebut.
Baca Juga: Ini Dia Ciri Kepribadian Baik dan Buruk Shio Tikus dan Kerbau, Apakah Anda Termasuk?
Platform media sosial "membunuh orang" dengan membiarkan informasi yang salah tentang vaksin Covid-19 berkembang biak viral cepat menyebar, namun disebutkan fakta menceritakan kisah yang berbeda.
“Data menunjukkan bahwa 85 persen pengguna Facebook di AS telah atau ingin divaksinasi Covid-19,” terang Facebook dalam posting blog perusahaan oleh Guy Rosen, selaku wakil presiden perusahaan, dikutip PikiranRakyat.Cirebon.com dari Reuters, Senin 19 Juli 2021.
“Tujuan Presiden Biden adalah agar 70 persen orang Amerika divaksinasi pada 4 Juli. Facebook bukan alasan mengapa tujuan ini terlewatkan,” jelasnya lagi.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Milad ke-112 Muhammadiyah, Erick Thohir: Turut Memberikan Warna Bagi Kemajuan Negeri
Informasi yang salah tentang Covid-19 telah menyebar selama pandemi di situs media sosial termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube milik Alphabet Inc (GOOGL.O).