PR CIREBON - Facebook melakukan sebuah tes dengan memunculkan kotak pop-up yang menanyakan soal ekstremis.
Pertanyaan tes Facebook tersebut perihal pemikiran menjadi ekstremis yang menimbulkan kekhawatiran.
Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan peringatan ekstremis itu muncul dari inisiatif di jejaring sosial.
Hal itu guna memerangi ekstremisme kekerasan dan organisasi berbahaya.
Fitur "Redirect Initiative" dimaksudkan untuk mengarahkan orang yang menggunakan istilah pencarian terkait kebencian atau kekerasan ke sumber daya, pendidikan, atau kelompok.
Menurut Facebook, tindakan itu bertujuan untuk menghasilkan kondisi yang lebih harmonis.
Baca Juga: Arab Saudi Kenakan Denda Rp39 Juta Bagi Siapapun yang Dekati Masjidil Haram Selama Musim Haji
Sebagai contoh, Facebook mengatakan bahwa pencarian yang terkait dengan supremasi kulit putih di Amerika Serikat diarahkan ke grup Life After Hate yang menyediakan intervensi krisis.