"Kalau daerah belum siap, maka tunda dulu," tuturnya.
Di sisi lain, Retno mengakui, nyaris seluruh siswa dan pendidik merasakan kejenuhan akibat pembelajaran jarak jauh atau PJJ dan menginginkan kembali belajar tatap muka. Untuk itu, diusulkan hanya 1/3 siswa yang mengikuti pertemuan langsung.
Apabila peserta didik bisa patuh protokol kesehatan, barulah menyelenggarakan simulasi untuk lebih banyak siswa.
"Jangan memulai pembelajaran tatap muka tanpa uji coba terlebih dahulu," tegasnya.***