Dana POP Kemendikbud Tuai Polemik hingga 3 Organisasi Keluar, KPK akan Panggil Nadiem Makarim

29 Juli 2020, 16:59 WIB
Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim.* /

PR CIREBON - Program Organisasi Penggerak (POP) milik Kemendikbud telah menimbulkan polemik, menyusul tiga organisasi besar yang keluar dari program tersebut.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar mengatakan akan mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait polemik mengenai POP.

Kemendikbud saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat dan membuat gaduh dunia pendidikan Indonesia saat pandemi hingga menimbulkan polemik.

Baca Juga: Undang Nadiem Soal POP Kemendikbud, KPK: Mas Menteri Ajak Irjen dan Dirjen, Nanti Ditelaah

"Tapi mungkin bisa disambung ya, kalau rekomendasi kita hari ini bisa kita sampaikan ke pak Menteri atau mas Menteri, karena beberapa hal terkait sekarang lagi ramai POP, kita rencana mengundang pak Menteri kemari (KPK) bersama Irjen dan Dirjennya, jadi mungkin itu salah satu agenda kita sampaikan akan menelaah tersebut," kata Lili di webinar yang berjudul 'Menjaga Integritas Dalam Implementasu Kebijakan PPDB', Rabu, 29 Juli 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Lili mengatakan, pihaknya yaitu KPK akan terus mengawasi polemik POP yang membuat Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, dan PGRI memutuskan untuk mundur dari program tersebut.

"Kami memang terhadap POP memberi perhatian. Kita akan melihat dan membantu kementerian terhadap pelaksanaan tersebut," kata Lili.

Baca Juga: Tiongkok Dituding Ikut Campur Pemilu Amerika Serikat, TikTok Jadi Korban Bulan-bulanan Politisi AS

Sementara dalam webinar tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan proses evaluasi POP memakan waktu hingga sebulan.

Dalam evaluasi tersebut, Nadiem mengungkapkan bahwa Kemendikbud menggandeng pihak eksternal.

"Kami memutuskan untuk melakukan evaluasi 3-4 minggu evaluasi lagi kita ingin mengundang pihak eksternal untuk melihat sistem kita tolong berikan penilaian sistem seleksi kita," kata Nadiem.

Baca Juga: Masih Sibuk Giveaway, Pemilik PS Store Diciduk Bea Cukai Jakarta atas Dugaan Bisnis Ponsel Ilegal

Dalam kesempatan tersebut Nadiem juga telah meminta maaf kepada NU, Muhammadiyah, dan PGRI atas kisruhnya program tersebut hingga membuat ketiganya memutuskan untuk keluar.

Nadiem berharap ketiga organisasi itu dapat kembali bergabung menjadi organisasi penggerak yang dicanangkan Kemendikbud.

Namun sejauh ini, ketiga organisasi besar tersebut masih menolak untuk kembali berpartisipasi dalam POP.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler