Tiongkok Dituding Ikut Campur Pemilu Amerika Serikat, TikTok Jadi Korban Bulan-bulanan Politisi AS

- 29 Juli 2020, 13:05 WIB
ILUSTRASI TikTok.*/Pixabay/antonbe
ILUSTRASI TikTok.*/Pixabay/antonbe /

PR CIREBON - Aplikasi TikTok kembali menjadi bulan-bulanan politisi Amerika Serikat (AS).

Selasa, 28 Juli 2020, sekelompok senator AS dari Partai Republik telah menuduh TikTok ikut campur dalam pemilu presiden AS.

Marco Rubio, Tom Cotton, dan beberapa senator lain mengecam kebijakan sensor TikTok atas sejumlah konten.

Baca Juga: Soal Serangan Bom Molotov Hujani Markas PDIP, DPD Jabar: Jangan Bar-bar, Masalah Apapun Bisa Selesai

Konten yang dimaksud antara lain mengenai video muatan kritik atas perlakuan kejam Tiongkok kepada warga Uighur serta konten diskusi politik.

"Kami sangat prihatin bahwa Partai Komunis Tiongkok dapat menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol segala diskusi politik yang ada di TikTok. Termasuk menabur perselisihan di antara orang Amerika," tulis para Senator dalam surat yang ditujukan pada Office of Director of National Intelligence (ODNI), Department of Homeland Security (DHS), dan Federal Bureau of Investigation (FBI), yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Menanggapi tuduhan tersebut, juru bicara TikTok mengatakan bahwa TikTok benar-benar tidak memberi ruang pada isu politik di platformnya.

Baca Juga: Replika Hagia Sophia Siap Berdiri, Rusia: Tak Seperti Turki, Suriah Terbuka Dialog Damai Antar Agama

"TikTok sudah memiliki kebijakan ketat terhadap disinformasi, dan kami tidak menerima iklan politik," ungkap sang juru bicara kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x