Jadi Ganda Putra Dadakan, Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian Sukses Tutup Pertandingan Pamungkas BATC 2020

- 17 Februari 2020, 11:41 WIB
MUHAMAD Ahsan-Fajar Alfian.*
MUHAMAD Ahsan-Fajar Alfian.* /PBSI/

PIKIRAN RAKYAT – Babak Final yang dilakukan tim putra Indonesia dalam laga Badminton Asia Team Championship 2020 berlangsung dengan rasa penasaran penggemar badminton.

Ini karena dalam laga yang berlangsung di Rizal Memorial Coliseum, akan dipertandingkan ganda putra baru dadakan dibuat khusus, yakni Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Badminton Indonesia, pertandingan final yang dilakukan pasangan ganda baru tim putra Indonesia dadakan dipakai khusus untuk melawan Malaysia ternyata membuah kemenangan untuk Indonesia.

Baca Juga: Utang Indonesia per Akhir 2019 Rp 5,5 Kuadriliun, BI: Mencerminkan Kepercayaan Investor Tinggi

Kekalahan pertandingan rubber game dengan skor 16-21, 21-17, 22-24 tengah diderita Jonatan Christie atas Cheam June Wei.

Namun ternyata ini menghasilkan pertandingan partai selanjutnya yang dimainkan ganda putra dadakan Mohammad Ahsan/Fajar Alfian.

Fajar pun sebagai salah satu pemain ganda putra kedua, belum yakin pada pertandingan yang dimainkan Jonatan, tetapi diakui Fajar bahwa mereka tetap siap dengan segala kondisi.

Baca Juga: Misi Penyelamatan Buaya Berkalung Ban Dilanjutkan, Warga Diminta Tak Dekati Tempat Perangkap

"Tadi saya sempat bingung waktu di partai ketiga, apakah Jojo bisa menang atau tidak. Tapi sudah siap dengan kondisi apa pun," kata Fajar.

Selain itu, pertandingan partai final itu juga sebagai laga perdana Fajar berpasangan dengan Mohammad Ahsan, sehingga ia merasakan cukup nervous karena Ahsan secara pribadi sudah seperti mentor yang selalu beri masukan pada tiap pertandingannya.

"Saya sempat nervous berpasangan sama bang Ahsan, mainnya harus bagaimana. Tapi bang Ahsan banyak kasih masukan buat saya, jadi saya enjoy saja," tambah Fajar.

Baca Juga: Jadi yang Kelima di Luar Tiongkok, Taiwan Konfirmasi Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona

Mengakhiri pertandingan final dengan skor kemenangan 21-18 dan 21-17 atas Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, membuat Ahsan tak lupa untuk mengucap syukur, karena itu berarti mereka mencetak penutup juara tim untuk ketiga kalinya.

Sebelum BATC tahun ini, Indonesia sudah pernah memenangkan juara tim putra BATC pada tahun 2016 dan 2018 lalu.  

“Kami mengucap syukur alhamdulillah bisa jadi penentu, tim Indonesia bisa jadi juara beregu Asia lagi untuk yang ketiga kalinya berturut-turut," kata Ahsan setelah pertandingan.

Baca Juga: Berhati Mulia dan Bijaksana, 5 Idola K-Pop yang Rela Membantu Melawan Virus Corona di Korea Selatan

Susy Susanti sebagai manajer tim Indonesia pun menuturkan alasan memasangkan Mohammad Ahsan dengan Fajar Alfian karena melihat kondisi terakhir atlet dan capaian kemenangan secara individu yang diraih masing-masing.

“Untuk Ahsan/Fajar kenapa dipasangkan, karena kami mempertimbangkan kondisi terakhir atlet dan head to head dengan lawan, makanya diputuskan Ahsan/Fajar yang paling siap," tutur Susy.

Terlebih, saat melihat catatan rekor pertemuan mereka. Pasangan ganda putra kedua Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang merupakan ganda kedua Indonesia pernah dikalahkan ganda kedua Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di Thailand Open 2019 dengan skor 18-21, 21-16, 21-23.

Baca Juga: Sapu Bersih Kemenangan, Tim Badminton Putra Indonesia Cetak Hattrick Kalahkan Malaysia di BATC 2020

Pun begitu, Susy memiliki keyakinan bahwa bongkar pasang yang dilakukannya pada partai ganda tak akan menghasilkan kekecewaan, karena tim Indonesia memang benteng utamanya di partai ganda tersebut.

Berlainan dengan partai tunggal yang masih banyak persiapan untuk menjaga konsisten dan kestabilannya dalam bermain.

"Di ganda ini sebetulnya mau diubah-ubah juga kami yakin, karena kami punya benteng yang kuat di ganda. Untuk tim tunggal harus lebih mempersiapkan diri lagi, masih belum konsisten.

Baca Juga: Kalah Unggul dari Jusuf Kalla dalam Suvei Indo Barometer, Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Saya Lebih Menonjol Nanti Ada Matahari Kembar

"Ginting tampil baik, tapi Jonatan dan Shesar (Hiren Rhustavito) masih belum stabil,"tutur Susy menegaskan bahwa ganda putra Indonesia adalah benteng terbaik.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Badminton Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x