Terungkap Banpres Tepat Sasaran di Sultra, Berdampak Baik Bagi Pelaku UMKM

- 13 November 2020, 10:42 WIB
Ahmad Zabadi saat berkunjung ke Sulawesi Tenggara.* /RRI/
Ahmad Zabadi saat berkunjung ke Sulawesi Tenggara.* /RRI/ /

PR CIREBON – Pemerintah telah melakukan upaya-upaya terkait pemulihan ekonomi nasional yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang telah memukul atau menekan banyak sektor. Sektor ekonomi, pariwisata, serta pendidikan dibuat lemah oleh pandemi Covid-19.

Salah satu bantuan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu Banpres (bantuan presiden). Salah satu usaha yang berdampak baik setelah mendapatkan Banpres yakni kedai Djum Djum Thaitea dari Kota Kendari.

Usaha mikro kedai Djum Djum Thaitea di Kota Kendari mendapat bantuan modal sebesar Rp2,4 juta cair pada pertengahan Oktober lalu, dari program Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro.

Baca Juga: Sarjana Kuwait Terkemuka Serukan Boikot Perusahaan Arab yang Lakukan Normalisasi dengan Israel

Dana dari Banpres tersebut digunakan sebagai modal kerja untuk membuka kembali kedai tersebut. Dalam dua minggu terakhir, omset kedai mencapai Rp1,7 juta perhari, dengan keuntungan sekitar 40%.

"Banpres ini sangat dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha mikro (read: pelaku UMKM) di Sulawesi Tenggara dan tepat sasaran," ungkap Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi dalam keterangannya, Kamis, 12 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Ahmad Zabadi belum lama ini melakukan pemantauan lapangan langsung ke penerima Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro di Kabupaten Konawe Selatan, dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Calon Ketua OSIS SMA Depok Diduga Gagal karena Non-Muslim, Ferdinand Hutahaean: Darurat Toleransi

Sesaat sebelum melakukan kunjungan ke 15 pelaku usaha mikro di tiga wilayah tersebut, Zabadi melakukan Rapat Koordinasi dengan pimpinan perwakilan dan cabang bank penyalur. Yaitu, Bank BRI dan Bank BNI. Termasuk juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sultra beserta Kepala Bidang dan jajaran staf terkait.

Pada saat rakor berlangsung, dilaporkan Pimpinan BRI Sultra bahwa dari 60.214 usaha mikro, dengan dana Rp144,5 miliar, telah dicairkan sebanyak Rp83,4 miliar untuk 34.749 usaha mikro (57,7%).

Kemudian, ditargetkan 42,3% sisanya pada awal Desember dana tersebut seluruhnya sudah dapat dicairkan oleh para penerimanya.

Baca Juga: Diam-diam Kejagung Curiga Dugaan Korupsi Anak Menteri, Terkait Pengadaan Ternak dan Pakan Fiktif

Pada kesempatan kunjungan dalam rangka monev Banpres Produkif Untuk Usaha Mikro tersebut, Zabadi juga berkesempatan diterima dan berdiskusi dengan Gubernur Sultra Ali Mazi.

Gubernur Ali menyampaikan bahwa program peningkatan kesejahteraan nelayan melalui pengembangan usaha perikanan di Pulau Saponda, yang merupakan program prioritas Provinsi Sultra, diharapkan mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM.

"Pemda Sultra akan membangun keramba apung yang dibuat dari beton dengan areal kawasan pengembangan seluas 4 hektar, yang akan melibatkan lebih dari 1000 orang nelayan di Pulau Saponda," ucap Gubernur Ali.

Baca Juga: Tiga Kader PDIP Dapat Penghargaan City of Intellect, Pengamat: Sarat Nuansa Politik Pilpres 2024

Terkait program pengembangan usaha perikanan di Pulau Saponda dalam pelaksanaannya akan didampingi para ahli perikanan Univeristas Halu Olea Kendari.

Ahmad Zabadi pun menyambut baik program pengembangan usaha perikanan di Pulau Saponda. "Ide dan tujuan program pengembangan usaha perikanan, sejalan dengan program korporatisasi usaha perikanan melalui koperasi, yang juga merupakan program prioritas KemenkopUKM," ungkap Zabadi.

Oleh karena itu, lanjut Zabadi, sangat dimungkinkan untuk sinergi program antara KemenkopUKM dan Pemda Sultra. "Kita akan menyusun model bisnisnya dan kami sepakat untuk membahas bersama termasuk menetapkan timelinenya," sambungnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah