Jusuf Kalla Sebut Vaksin yang Tersedia di 2021 Hanya Bisa Diberikan pada 500 Ribu Jiwa Setiap Hari

- 1 November 2020, 14:20 WIB
Ketua PMI yang juga mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla: Jusuf Kalla menyebutkan bahwa vaksin yang tersedia di pertengahan 2021 hanya bisa diberikan pada 500 jiwa setiap harinya.
Ketua PMI yang juga mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla: Jusuf Kalla menyebutkan bahwa vaksin yang tersedia di pertengahan 2021 hanya bisa diberikan pada 500 jiwa setiap harinya. /PMI

PR CIREBON - Diperkirakan ketersedian vaksin Covid-19 di dalam negeri baru akan terpenuhi mulai bulan Mei dan Juni 2021.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada 2022 karena ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas perkiraannya tersebut.

"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Terjadi Gempa Guguran di Gunung Merapi, BPPTKG Pertahankan Status Waspada

Adapun yang menjadi faktor bahwa Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022 mendatang pertama ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pertengahan 2021 dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

Menurut Jusuf kalla yang akrab dipanggil JK, yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin, bahkan informasinya pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.

Pria yang pernah dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden RI mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

Baca Juga: Tersangka Pengeroyokan Dua Anggota TNI Bertambah, Indro Angkat Bicara 'Kita Ini Masyarakat Biasa'

Sementara itu, untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hari bukanlah pekerjaan mudah. Mengingat untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen per hari.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah