Network
PR CIREBON - Sebelumnya Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur ditangkap oleh pihak kepolisian di kediamannya di Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur, Sabtu 24 Oktober 2020 dini hari. Dari kediamannya, kemudian Gus Nur langsung dibawa ke Bareskrim Polri, Jakarta.
Diketahui, sebab penangkapan Gus Nur itu, karena ia dinilai telah menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terkait Nahdlatul Ulama (NU) melalui pernyataan yang diunggahnya dalam akun YouTube MUNJIAT Channel pada 16 Oktober 2020 lalu.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News, setelah pemeriksaan terhadap tersangka, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono pun mengungkapkan motif Gus Nur atas pernyataan tersebut.
Baca Juga: Habib Rizieq Segera Pulang ke Indonesia, Refly Harun: Pemerintah Tak Boleh Larang, Hak Warga Negara
Dikatakan Brigjen Pol Awi bahwa motif tersangka Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur mengunggah pernyataan yang menimbulkan kebencian melalui akun YouTube adalah untuk menunjukkan rasa kepedulian kepada Nahdlatul ulama (NU).
“Yang bersangkutan ternyata melakukan konten tersebut karena menyampaikan unggahan di YouTube merupakan bukti nyata bahwa yang bersangkutan peduli kepada NU,” kata Brigjen Awi di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa 27 Oktober 2020.
Menurut tersangka Sugi alias Gus Nur, mengatakan bahwa NU yang sekarang telah berbeda dengan NU yang dulu.
“NU yang sekarang dengan yang dulu berbeda,” Ucap Awi menirukan perkataan tersangka Sugi.
Baca Juga: Kawal Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polri: Jika Anarkis, Negara Tak Pernah Kalah dari Premanisme
Selain memeriksa Sugi sebagai tersangka, sejauh ini penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah meminta keterangan empat saksi lainnya yakni ahli pidana dan ahli bahasa.
