Luncurkan Sentra Pasar Batik Digital 'Kuklik', Nadiem Makarim Libatkan Mahakarya Anak Bangsa

- 3 Oktober 2020, 06:17 WIB
Nadiem Makarim Mmendikbud RI Pidato Hari Kesaktian Pancasila/Sumber/Youtube.com/Mendikbud RI
Nadiem Makarim Mmendikbud RI Pidato Hari Kesaktian Pancasila/Sumber/Youtube.com/Mendikbud RI /

PR CIREBON - Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa, sejak lama. 
 
Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya 'Batik Cap' yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. 
 
Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak 'Mega Mendung', di mana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
 
 
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu ataupun dari suatu daerah tertentu.
 
Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang bahkan asal kelahiran seseorang.
 
Suatu kabar gembira bagi para pengrajin batik di Nusantara, pasalnya pada hari Batik Nasional 2 Oktober 2020 kemarin, Sentra Pasar Batik Digital Indonesia yang di beri nama Kuklik baru saja diluncurkan.
 
 
Yayasan Tjanting Batik Nusantara bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) serta para perajin batik meluncurkan Kuklik Batik, Sentra Pasar Batik Digital Indonesia sebagai upaya pemasaran batik yang lebih luas.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membuka acara peluncuran Kuklik Batik. Dalam sambutannya, Menteri Nadiem menyampaikan apresiasi pembentangan Batik Garuda Nusantara (BGN)  yang diinisiasi oleh Yayasan Tjanting Batik Nusantara. 
 
"Saya juga menyambut gembira inisiatif Yayasan Tjanting Batik Nusantara yang telah bergotong-royong dengan para pengrajin batik menghadirkan sentra pasar batik digital Indonesia," ujar Nadiem dalam pidato singkatnya secara virtual, Jumat, 2 Oktober 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
 
Dengan dibukanya pasar batik digital ini, Nadiem berharap dapat membuka akses seluas-luasnya bagi peminat batik di Indonesia maupun dan mancanegara. 
 
"Dan tidak hanya mengangkat perekonomian tapi juga mendorong edukasi dan pelestarian batik," tuturnya. 
 
Sebagai informasi, Yayasan Tjanting Batik Nusantara mengurasi langsung para pengrajin dan maestro batik di Indonesia. 
 
 
"Sebagai penutup, dengan mengucapkan bismillahirahman ni rahiim, saya luncurkan sentra pasar batik digital Indonesia. Kuklik Batik, semoga kehadirannya membawa corak baru bagi kemajuan kebudayaan," tutup Nadiem.
 
Sebelumnya, acara pembentangan kain Batik Garuda Nusantara sepanjang 74 meter itu dibentangkan di Museum Purbakala Nasional Jakarta, sebagai peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2020.
 
Sebagai informasi lebih lanjut, Kuklik kedepanya akan digunakan sebagai Sentra Pasar Batik Digital dengan pengguna seluruh Indonesia, para pengrajin Batik dan pembeli harus mengetahui jenis batik yang akan di pasarkan dan di beli melalui Kuklik.
 
 
Kuklik Batik tidak memasarkan batik printing atau batik cetak maupun tekstil motif batik. Produk tekstil batik printing menggunakan teknologi mesin bukan tangan manusia yang selama ini diklaim sebagai kain batik.
 
Hal tersebut telah menyalahi makna batik sebagai warisan budaya yang proses pembuatannya dilakukan sesuai makna kain batik itu sendiri.
 
Pasalnya Kuklik Batik berkomitmen hanya akan memasarkan tiga jenis kain batik saja yang telah dikurasi seperti Batik Cap, Batik Cap Tulis, dan Batik Tulis Halus.
 
Di masa pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang signifikan bagi sendi-sendi kehidupan tidak terkecuali aspek ekonomi salah satunya industri batik.
 
 
Saat ini, UMKM batik sedang dilanda krisis ekonomi, cara lama pameran atau eksibisi batik tidak lagi bisa diandalkan terutama dalam situasi saat kini.
 
Maka dengan diluncurkannya Sentra Pasar Batik Digital, diharapkan bisa menjadi suatu hal tepat agar perekonomian pengrajin batik yang tumbuh melalui penjualan dapat tetap stabil dan dinamis.
 
Dan pastinya semua Produk yang berada pada Sentra Pasar Batik Digital Indonesia melibatkan tangan mahakarya anak Bangsa.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x