Bisnis Tak Terhalang Pandemi Covid-19, Pengusaha Batik Solo Optimalkan Penjualan Melalui Online

- 2 Oktober 2020, 20:55 WIB
ilustrasi Batik
ilustrasi Batik /Pikiran-rakyat.com

PR CIREBON - Sejumlah pengusaha batik di Kota Solo memilih untuk mengoptimalkan penjualan batik secara online lantaran masyarakat enggan untuk berbelanja secara langsung baik ke pasar maupun toko. Hal ini dikarenakan makin menyebarnya pandemi Covid-19.

"Saya banyak lewat online dan reseller. Paling banyak ke Jakarta, nanti reseller sendiri yang menitipkan ke beberapa toko," kata salah satu pengusaha batik asal Kota Solo Wahyu Irmiasti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Saat ini penjualan sudah membaik dibanding sebelumnya, terutama untuk penjualan pakaian batik rumahan seperti daster. Selain itu, ia mencoba mengembangkan produknya sesuai kebutuhan pasar, seperti pembuatan masker batik.

Baca Juga: Visi dan Budaya Perusahaan Telah Bertransformasi, PT KAI Ubah Logo Perusahaan di HUT Ke-75

"Penjualan cukup bagus, kalau daster mungkin karena orang butuh lebih banyak baju rumahan selama pandemi ini. Otomatis kan aktivitas mereka di luar rumah sangat sedikit. Untuk daster sendiri dalam satu bulan saya bisa memproduksi hingga 200 potong," katanya.

Pengusaha batik lain Gunawan Nizar juga mengakui penjual batiknya turun drastis, bahkan sampai 90 persen selama pandemi Covid-19.

Ia mengatakan status Jakarta yang sampai saat ini masih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ikut mempengaruhi penurunan penjualan batik di Kota Solo mengingat Jakarta menjadi salah satu barometer pasar dalam negeri.

Baca Juga: Peringati Hari Batik Nasional, Google Turut Rayakan dengan Inovasi Terbaru

Nizar menambahkan bahwa sejak pandemi lebih banyak pembeli online, tetapi sejak beberapa waktu terakhir sudah mulai ada beberapa pembeli yang datang ke outlet miliknya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x