Bisnis Tak Terhalang Pandemi Covid-19, Pengusaha Batik Solo Optimalkan Penjualan Melalui Online

- 2 Oktober 2020, 20:55 WIB
ilustrasi Batik
ilustrasi Batik /Pikiran-rakyat.com

Selain itu, meski mengalami penurunan, Kampung Laweyan yang saat ini masih menyisakan sekitar 40 pembatik juga masih beraktivitas.

"Memang beberapa perajin masih memproduksi seragam, ekspor juga masih ada beberapa, tetapi kondisinya tidak sama jika dibandingkan sebelum pandemi," kata Wakil Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan tersebut.

Baca Juga: Unggul dalam Konsep Pengolahan Sampah Jadi Energi, Investor Asing Mulai Melirik Kota Cirebon

Ia menjelaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19, terutama saat momen Hari Batik Nasional, Kampung Batik Laweyan biasanya dipenuhi konsumen baik yang berasal dari dalam maupun luar kota.

"Tetapi sejak beberapa hari yang lalu, kondisinya sepi sekali. Biasanya sampai macet, mau lewat saja susah," katanya.

Ia berharap dengan kembali didengungkannya batik pada Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, utamanya hari ini, bisa menjadi titik balik bisnis batik yang sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Arab Saudi Segera Buka Akses untuk Ibadah Haji, Kemenag RI: Kita Tunggu Keputusan

"Mudah-mudahan jelang akhir tahun membaik, setelah Hari Batik atau nanti sekitar Desember harapannya sudah mendekati normal, akhir tahun jadi titik balik mendekati normal untuk produksinya," katanya.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x