Heran Bendera HTI Sakral di Indonesia, Boni Hargens: Habib Rizieq pun Ditangkap Kepolisian Arab

- 9 September 2020, 19:15 WIB
Ilustrasi HTI.
Ilustrasi HTI. /Antara

Hanya saja, keanehan terjadi di Indonesia yang sebagian masyarakatnya lebih senang melihat bendera HTI yang dianggap sakral daripada bendera kebangsaan Merah Putih.

Tak tanggung-tanggung, mereka pun menolak menghormati bendera nasional, kecuali bendera HTI yang mereka cium dengan bebas.

"Itu saya temukan di lapangan sebelum Pilpres 2019 kemarin," ucapnya.

Baca Juga: Puan Maharani Pahlawan Keutuhan NKRI, Boni Hargens: Berani Pertaruhkan Reputasi di Sumbar

Dengan demikian, kebangkitan politik identitas yang merebak saat ini, seharusnya sudah diketahui akan mengarah pada gerakan politisasi agama dengan balutan demokrasi.

"Saya ingin mengatakan bahwa kebangkitan politik identitas di kekinian Indonesia sudah mengarah pada gerakan politisasi agama, bukan pada upaya memperjuangan identitas kelompok dengan memakai perangkat demokrasi," papar Boni

Artinya, kelompok ini yang memang sudah tepat diwaspadai Menag Fachrul karena mereka ingin mengubah sistem negara yang dianggap bodoh, sekaligus menjadi ancaman nyata buat keutuhan NKRI di masa mendatang.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Diterima karena Kemanusiaan, Menlu Retno Desak ASEAN Gabung Selesaikan dari Akar

Mereka yang kita sebut “kelompok radikal” mempunyai cita-cita ingin mengubah sistem negara karena mereka melihat demokrasi sebagai sistem thogut. Ini jelas ancaman yang nyata dan serius terhadap keberlangsungan demokrasi, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan keutuhan NKRI ke depan," tegas Boni.

Untuk itu, kajian yang komprehensif dan penguatan kebijakan perlu digalakkan oleh negara termasuk upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus diperkuat dengan adanya kebijakan lain di bidang sosial, politik, dan ekonomi.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah