Peneliti Ini Sebut 4,5 Juta Hektare Hutan Berpotensi Hilang Akibat Proyek Trans Papua

- 23 Oktober 2021, 15:05 WIB
Peneliti menyebut jalan Trans Papua berdampak pada hilangnya 4,5 juta hektar hutan di Papua, begini penjelasannya.
Peneliti menyebut jalan Trans Papua berdampak pada hilangnya 4,5 juta hektar hutan di Papua, begini penjelasannya. /nusantara-atlas.org/The Conversation

PR PANGANDARAN – Jalan Trans Papua ternyata berdampak pada hutan, demikian menurut peneliti David Gaveau dan Douglas Sheil.

David Gaveau adalah anggota IUCN Oil Palm Task Force, International Union for the Conservation of Nature, sedangkan Douglas Sheil adalah profesor di Fakultas Ilmu Lingkungan dan Manajemen SDA, Wageningen University.

Keduanya meneliti tentang dampak proyek Trans Papua terhadap jutaan hektare hutan di pulau ujung timur Indonesia tersebut.

Baca Juga: Korindo Sebut Hutan Papua Kebakaran Alami, Greenpeace: Kesaksian Warga Jelas Dimulai oleh Perusahaan

Menurut Gaveuau dan Sheil, kekayaan alam di sana berada dalam ancaman seiring dengan pembangunan jalan Trans Papua.

Kedua peneliti itu mengembangkan model untuk memprediksi deforestasi Papua berdasarkan data analisis kehilangan hutan, ekspansi perkebunan, dan pembanguan infrastruktur 2001-2019.

“Selama periode tersebut, Papua hanya kehilangan 2% kawasan hutannya, yakni sekitar 748,640 hektare (ha).

Baca Juga: Bukti Greenpeace Soal Video Pembakaran Hutan Papua, KLHK: Sudah Sejak 2013, Era Pemerintah Saat Itu

“Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pulau Sumatra dan Kalimantan yang telah kehilangan hutan masing-masing sekitar 25% dan 14%,” ujarnya.

Namun, menurut mereka, risikonya bisa lebih hebat dalam belasan tahun mendatang tepatnya pada tahun 2036 nanti.

“Pemodelan kami menaksir sekitar 4,5 juta ha hutan akan hilang pada 2036. Hal tersebut dapat terjadi akibat proyek infrastruktur jalan raya yang kerap disebut Trans Papua,” ujarnya.

Baca Juga: Meski KLHK Sebut Video Pembakaran Hutan Papua Sejak 2013, Greenpeace Minta Jokowi Tanggung Jawab

Dikutip Pikiran-Rakyat.Pangandaran.com dari laman The Conversation, pada 2019, hutan alam Papua yang tersisa adalah sekira 34,29 juta hektare.

Proyek Trans Papua telah memakan lahan sepanjang 3.887 km, adapun proyek Trans Papua secara resmi mencapai 4.330 km.

“Sebagian di antaranya (sekitar 202 km) membelah kawasan Taman Nasional Lorentz yang merupakan Situs Warisan Dunia versi UNESCO,” tuturnya.

Baca Juga: Hutan Papua Hancur Demi Bisnis, Greenpeace: UU Cipta Kerja Pro Bisnis Membuat Hutan Terbakar

“Banyak pihak mengkhawatirkan proyek Trans Papua – begitu pula proyek jalan raya lainnya – hanya dibangun demi kepentingan komersial, bukan masyarakat setempat.

“Proyek ini pun diprediksi akan mempercepat konversi hutan, seperti yang terjadi di Sumatra maupun Kalimantan,” tuturnya.

Menurut Gaveau dan Sheil, proyek jalan berbuntut pada datangnya perusahaan perkebunan yang merencanakna ekspansi, munculnya jalan sekunder, industri termasuk pekerjanya yang datang bersama keluarga dari segala penjuru.

“Kami menaksir aktivitas susulan tersebut akan merambah sekitar 3,2 juta ha hutan alam. Sedangkan kebutuhan yang benar-benar untuk industri, produksi pulp dan kertas, dan konsesi pertambangan, hanya 1,3 juta ha,” ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x