PR CIREBON — Kronik permasalahan yang tengah menimpa Partai Demokrat (PD), yakni isu pengambilalihan paksa Ketua Umum PD yang dijabat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kian mencuat, bahkan jadi polemik.
Ihwal AHY melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), perihal dugaannya mengindikasikan gerakan politik pengambilalihan paksa posisi Ketua Umum Partai Demokrat melibatkan pejabat penting pemerintahan. Soal ini mendapat tanggapan dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Lantas, Moeldoko memberikan sebuah saran, mengatakan, sebagai seorang pemimpin seseorang harus kuat dan tidak mudah terombang-ambing.
Baca Juga: Pendukung Setia Trump Disebut Unjuk Rasa Lagi, Tolak Vaksinasi dan Promosikan Teori Konspirasi
Menurutnya, menjadi seorang pemimpin itu harus kuat, jangan mudah 'baperan', mudah terombang-ambing.
Selanjutnya, ditegaskan Moeldoko, kalau ada istilah kudeta, kudeta itu dari dalam, kudeta tidak berasal dari luar.
Mengenai hal ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, saat memberikan keterangan pers virtual di Jakarta, Senin 1 Februari 2021 malam, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Baca Juga: Soroti Netizen Pembela Permadi Arya dan Serang Alissa Wahid, Akhmad Sahal: Bodoh Sekali
"Sebenarnya saya masih 'diem-diem' aja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini," ujar Moeldoko.