Ramai Isu Pengambilan Paksa Kursi Ketum Partai Demokrat, Moeldoko: Kudeta Itu dari Dalam, Masa dari Luar

- 2 Februari 2021, 07:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi isu gejolak politik di tubuh Partai Demokrat soal isu adanya gerakan pengambilalihan paksa kursi Ketum PD.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi isu gejolak politik di tubuh Partai Demokrat soal isu adanya gerakan pengambilalihan paksa kursi Ketum PD. /ANTARA/Kantor Staf Kepresidenan

Baca Juga: Innalillahi wa Innailaihi Rojiun, Parto Patrio Sampaikan Kabar Duka: Selamat Jalan Saudaraku

"Kemudian muncul isu itu. Mungkin dasarnya foto-foto ya. Orang ada dari Indonesia timur dari mana-mana datang ke sini kan kepingin foto sama gua. Sama saya. Ya saya terima aja apa susahnya. Itu lah menunjukkan seorang jenderal tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya tidak keberatan," tuturnya menjelaskan.

Berikutnya Moeldoko memberikan sebuah saran. Dia mengatakan sebagai seorang pemimpin seseorang harus kuat dan tidak mudah terombang-ambing.

"Berikutnya saran saya. Menjadi seorang pemimpin harus kuat, jangan mudah 'baperan', mudah terombang-ambing dan seterusnya. Kalau anak buahnya nggak boleh pergi kemana-mana ya diborgol aja kali ya. Begitu. Selanjutnya kalau ada istilah kudeta, kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar," kata Moeldoko kemudian menutup keterangan pers-nya tanpa tanya jawab dengan media.***

Halaman:

Editor: Agil Hari Santoso

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah