Baca Juga: Simbol Jempol Kejepit Bukan Bermakna Mesum, Ini Arti Sesungguhnya
Menurutnya jika Kapolri Idham Aziz menginginkan teman-temannya maka wajar saja, karena dia ingin pensiun dan in power sekarang ini, sebelum pensiun paling tidak dia memastikan mungkin teman-temannya entah satu angkatan atau satu daerah bisa naik.
Sementara itu status Tito Karnavian masih in power, karena dia menjadi Menteri Dalam Negeri.
"Hubungan Tito Karnavian dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri sangat dekat, ya melalui jalur Taufik Kiemas sama-sama Sumatera Selatan. Lalu BIN juga kita tahu kalau sekarang masih inpower, masih dekat kekuasaannya, masih dekat hubungannya dengan The Running Party, termasuk dengan Megawati Soekarnoputri," ujar Refly.
Baca Juga: Gelombang Protes di Thailand Semakin Tegang, Tuntutan Reformasi Monarki Disuarakan
Jadi menurutnya bukan hal yang mengherankan kalau rotasi itu sangat bergantung kepentingan-kepentingan kelompok, baik di dalam maupun di luar Polri, yang di luar Polri tentunya ada Presiden Joko Widodo, KABIN, dan Menteri Dalam Negeri juga.
"Yang di dalam Polri ya tentu Kapolri sendiri, hal itu biasa saja yang terjadi, yang penting tidak mengorbankan profesionalitas, artinya yang dipromosikan haruslah tetap putra-putra Polri terbaik, janganlah karena perkawanan mengorbankan kualitas," ucap Refly.
Dia menyampaikan jangan mereka yang tidak berkualitas dan tidak berintegritas diangkat, sebaliknya mereka yang berkualitas dan berintegritas masuk kotak.
Baca Juga: Asal Usul Kata 'Pletok' pada Bir Pletok, Minuman Khas Betawi yang Kaya Manfaat
Jangan sampai begitu, tegasnya, karena Indonesia membutuhkan seorang polisi yang profesional.