Puskappi Sebut Pencopotan Kapolri Terkait Pilpres 2024, Refly Harun Nilai Tidak Lepas dari Politik

- 24 November 2020, 17:29 WIB
Ahli hukum tata negara Refly Harun: Puskappi sebut bahwa pencopotan jabatan Kapolri ada kaitannya terhadap Pilpres 2024, Refly Harun nilai hal tersebut tak lepas dari politik.
Ahli hukum tata negara Refly Harun: Puskappi sebut bahwa pencopotan jabatan Kapolri ada kaitannya terhadap Pilpres 2024, Refly Harun nilai hal tersebut tak lepas dari politik. /Tangkap layar Youtube/Refly Harun

Dia menuturkan Tito kelahiran tahun 1964 dan usianya baru 56 tahun, nanti empat tahun lagi usianya 60 tahun, belum terlalu tua untuk menjadi seorang calon Presiden.

Dia memberikan contoh Joe Biden yang menjadi calon Presiden di usia 77 tahun, Biden kelahiran tahun 1942, jadi kalau kelahiran 1964 masih terlalu muda.

Baca Juga: Pria Pemanjat Baliho Kembali Berulah, Diturunkan Secara Paksa Menggunakan Crane

Refly menambahkan itu masuk akal, dan masuk akal juga kalau ada geng-geng seperti yang disebut oleh IPW, Indonesia Police Watch.

IPW menyebut geng solo yang merujuk kedekatan dengan Presiden Jokowi, geng Makassar yang merujuk kepada kedekatan Kapolri Idham Aziz, dan geng Pejaten yang merujuk kepada Kabin, Kepala BIN Budi Gunawan.

"Jadi tiga genk tapi melalui analisis Puskappi tadi ada geng lain yaitu genk Tito Karnavian, ya kita sebutkan saja apa adanya, ini seperti pornografi politik. Orang kadang-kadang enggan menyebutkannya padahal itu yang jamak, yang lazim terjadi," katanya.

Baca Juga: Polisi Sebut Bahar Smith Menolak Diperiksa Terkait Kasus Penganiayaan: Dilimpahkan ke Kejaksaan

Siapapun yang in power, jelas Refly, selalu akan mempertahankan kekuasaannya dan mengembangkan kekuasaannya, itu jamak terjadi.

Selain itu, yang tadi disebutkan sekarang ini berada di posisi in power semua, dan juga punya peluang untuk 2024 kecuali tentu Presiden Joko Widodo. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Refly Harun.

"Jadi kalau geng Solo ya wajar karena Presiden Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia yang saat ini berkuasa, tentu dia ingin Kapolri yang loyal pada dirinya dan memang kata akhir akan ada di Presiden Joko Widodo," ujar Refly.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah