Meski Berada di Tengah Pandemi Covid-19, PT Bukit Asam Tbk Raih Laba Mencapai Rp1,7 Triliun

6 November 2020, 13:32 WIB
Ilustrasi tambang batu bara: Meski situasi berada di tengah pandemi Covid-19, PT Bukit Asam Tbk telah berhasil meraih laba Rp1,7 triliun pada kuartal III 2020. /PIXABAY/Stafichukanatoly

 

PR CIREBON – Walau di tengah pandemi Covid-19, dan adanya penurunan harga batu bara di dunia, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraih laba bersih Rp1,7 triliun pada kuartal III tahun 2020.

Sementara per September 2020, aset PT Inalum (Persero), anak perusahaan BUMN, masih kuat yakni mencapai Rp 24,5 triliun.Komposisi kas dan setara kas termasuk Rp 6,1 triliun (selama 3 bulan) atau 25 perseb. Deposito berjangka dari total aset.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, Andwie C, sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius di Jakarta, pada Jumat menyampaikan dari sisi pendapatan PTBA membukukan sebesar Rp12,8 triliun.

Baca Juga: KJRI Jeddah Sebut Tiga Jemaah Umrah asal Indonesia yang Tiba di Arab Saudi Positif Covid-19

Diakuinya, hingga kuartal III 2020, kinerja PTBA masih terpengaruh pandemi Covid-19, akibat penerapan blokade di beberapa negara tujuan ekspor (seperti Tiongkok dan India), sehingga konsumsi energi berkurang.

"Begitu juga dengan kondisi di dalam negeri yang menjadi pasar mayoritas PTBA. Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak turunnya penyerapan batubara domestik," jelasnya.

Dia menambahkan, penurunan harga batu bara dalam tiga kuartal terakhir juga menjadi tantangan bagi perseroan.

Baca Juga: Diduga Gunakan Jet Pribadi dalam Kunjungan Kerja ke Aceh, Menteri Bappenas Dilaporkan ke KPK

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batu bara acuan (HBA) turun dari per tonnya turun sekitar 24 persen.

Apollonius mengatakan efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mempertahankan kinerja yang baik dalam menghadapi fluktuasi harga dan berkurangnya permintaan pasokan batu bara.

“Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA adalah dengan terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi desain tambang," jelasnya.

Baca Juga: Terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat, Upaya Hukum Donald Trump di Georgia dan Michigan Gagal

Dia melanjutkan, kinerja angkutan batu bara juga tetap stabil, dengan kapasitas angkut batu bara mencapai 17,7 juta ton.

"Masih terjaganya kinerja operasional perusahaan hingga kuartal III 2020 tak lain merupakan hasil dari penerapan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini," paparnya.***

 
Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler