Kerap Timbulkan Masalah Kesehatan Warga, Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara Terus Berlanjut

- 4 Oktober 2020, 13:53 WIB
Ilustrasi tambang batu bara.
Ilustrasi tambang batu bara. /Pixabay/hangela

PR CIREBON - Kegiatan bongkar muat batu bara yang bertempat di Pelabuhan, Cirebon sudah menjadi pemandangan yang biasa.

Warga Kecamatan Panjunan pun makin terbiasa dengan debu batu bara yang menyengat dan beterbangan mengotori lantai perumahan.

Namun seminggu terakhir ini, banyak warga yang mengeluhkan menyengatnya bau batu bara, ditambah dengan cuaca yang panas membuat warga protes.

"Batu bara baunya lagi menyengat banget. Bikin pusing," ucap seorang warga Pesayangan.

Baca Juga: Fadli Zon: Lambat Proses Kasus Denny Siregar Bukti Diskriminasi Hukum, Pengadilan Rakyat Menunggu

Aktivitas bongkar muat batu bara yang sudah berlangsung selama beberapa tahun ini memang sudah sering mendapat keluhan warga.

Beberapa aktivis juga sempat melakukan pemblokiran di atas kapal batu bara tersebut. Penolakan juga kerap dilakukan oleh dokter di sekitar Lemahwungkuk dan sekolah yang ada di wilayah terdampak.

Seperti yang diungkapkan Aktivis Lingkungan Eji Anugrah Romadon, pihaknya menilai jika selama ini dampak debu batu bara, mengganggu dan membahayakan kesehatan warga, perlu adanya pengkajian ulang terkait hal ini.

Baca Juga: Bawaslu DIY Buka Rekruitmen Besar-Besaran, Butuh 6.108 Pengawas TPS, Catat Tanggal dan Syaratnya

"Saya berharap perlu adanya kaji ulang secara mendasar, tidak bisa dibayar dengan uang seperti konvensasi, kesehatan warga harus dinomor satukan," katanya

Jangan sampai masyarakat dirugikan, lingkungan tercemar, dan menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu, lanjutnya.

"Terlebih untuk daerah terdekat pelabuhan seperti di kelurahan Panjunan, jangan sampai dampaknya semakin meluas sehingga menimbulkan korban akibat debu batu bara," ucapnya.

Baca Juga: Demi Kebangkitan Pariwisata Indonesia, Penting Peningkatan Ekspor dan Digitalisasi Produk

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dengan judul "Soal Dampak Debu Batu Bara di Pelabuhan II Cirebon, Aktivis Lingkungan: Kesehatan Warga Nomor Satu"

Eji yang juga seorang aktivis Greenpeace, berharap tidak hanya langkah kaji ulang manfaatnya, konvensi dari PBM yang diberikan, juga memiliki manfaat sejauh mana jika dibandingkan dengan dampak debunya.

"Jika selama ini Forum Panjunan Bersatu (FPB) sebagai penyalur konvensasi, jangan sampai menjadi ladang bisnis, tanpa melihat dampak lingkungan dan kesehatan masyarakatnya," ujarnya lagi.

Selain polusi udara yang diakibatkan oleh aktivitas bongkar muat tersebut, dampak yang elbih terlihat yaitu kotornya rumah warga oleh debu-debu hitam kecil seperti yang terjadi di sejumlah RW di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Baca Juga: Berpotensi Timbulkan Kegaduhan, Isu Pencopotan Jaksa Agung Disebut Terlalu Dini Dilontarkan

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x