Kronologi Pembakaran Halte Sarinah, Saksi Mata: Pelaku Sengaja Sembunyikan Identitas dengan Masker

5 November 2020, 08:08 WIB
Tangkapan layar saksi mata pembakaran Halte Sarinah/YouTube/Najwa Shihab /

PR CIREBON – Presenter Najwa Shihab sebelumnya membongkar operasi pembakaran Halte TransJakarta Sarinah melalui sebuah video yang dikumpulkan dari banyak sumber terbuka, seperti CCTV dan media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat pelaku berbaju hitam dengan masker hitam yang mula-mula datang dari arah Jalan Sunda secara berkelompok saat aksi mulai panas di perempatan Sarinah.

Para pelaku sempat berfoto-foto dan melakukan pengamatan. Lalu secara terencana, para pelaku berpencar untuk membakar halte Sarinah, dengan awalnya menyulut api pada sebuah spanduk.

Baca Juga: Debat Terbuka Aktivis dan Bahlil Lahadalia, Jelaskan Polemik UU Cipta Kerja hingga Siap Kawal PP

Kini, hasil pemantauan PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, saksi mata yang berada di lokasi pada saat itu ikut menuturkan apa yang sebenarnya terjadi saat pembakaran Halte Sarinah.

“Waktu kita berempat sudah duluan di pertigaan, kita melihat ke arah belakang ada asap yang mengepul. Saya melihat pelaku ke luar dari halte di bagian selatan untuk menaruh barang yang ditumpuk bersama satu orang temannya untuk memantik api,” ujar saksi mata yang disamarkan nama dan wajahnya dalam acara Mata Najwa.

“Sebelum terbakar, mereka memecahkan kaca, lalu menumpuk barang di arah selatan, dibakar dan tidak sampai membakar halte, tapi yang di sisi utara benar-benar membakar halte,” lanjut saksi mata tersebut.

Baca Juga: Obama Kalah, Joe Biden Pecahkan Rekor Suara Terbanyak Sepanjang Sejarah Pilpres AS

Mengenai ciri-ciri pelaku yang dilihatnya, saksi mata mengungkapkan bahwa pelaku berpakaian serba hitam dan tertutup sehingga tidak terlihat wajahnya.

“Ciri-cirinya dia agak gondrong sepundak, pakai topi dan masker hitam. Yang terlihat hanya rambutnya,” tutur saksi mata.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengungkapkan bahwa hingga hari ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan, dan dengan banyaknya informasi media, hal tersebut menjadi masukan bagi penyidik.

Baca Juga: Tidak Terima Hasil Pilpres AS 2020, Kekacauan Hentikan Penghitungan Suara Terjadi di Michigan

Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto, menjelaskan bahwa saat ini, pihaknya masih dalam tahap penelusuran bukti dan saksi.

“Secara sistematis mereka memang merencanakan pembakaran, datangnya pun lebih sore. Mereka mencari celah untuk melakukan penyerangan. Kami masih terus melakukan penelusuran hingga sekarang,” ungkap Wawan.

Wawan juga mengatakan bahwa demonstrasi, sebagai sebuah hak warga negara, tidak menjadi masalah. Namun, tindakan perusakan sudah menjadi pidana.

“Sehingga pengungkapan secara detail terus dilakukan, olah TKP, mencari bukti dan saksi, untuk menerapkan sanksi,” ujarnya.

Baca Juga: Pengganti Sementara Rossi di Grand Prix Eropa, Lorenzo: Perjuangan Berat, Tanpa Tahu Kondisi Motor

Wawan mengungkapkan bahwa pelaku tersebut menurutnya adalah kelompok anarko.

“Yang berkepentingan membuat rusuh adalah satu kelompok yang menggunakan berbagai pola, termasuk anarko. Sejumlah nama sudah tertangkap, tinggal perkembangannya saja. Kami melakukan langkah secara ekstra supaya ada proses pembelajaran karena ada yang melibatkan anak-anak di bawah umur juga,” katanya.

Bukti lain, menurutnya, dikumpulkan dari banyak CCTV yang beredar.

“Video dari CCTV juga terus dilakukan penjejakan. Pelaku tersebut menutup dirinya dengan topi dan masker supaya tidak terlihat sehingga merencanakan dengan menyembunyikan identitas. Karenanya terus dilakukan upaya penyidikan, pengembangan di lapangan supaya ada titik terang,” pungkasnya.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler