Peluang Kerja Lebih Besar bagi Indonesia, Kerja Sama Ketenagakerjaan ASEAN Menguntungkan

28 Oktober 2020, 08:50 WIB
Ilustrasi- Logo ASEAN. /Kemlu.go.id /
PR CIREBON - Pemerintah Indonesia terus memperbesar peluang kerja di luar negeri dengan negara-negara ASEAN dan tiga negara mitra, yakni Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea (Korea Selatan).
 
Hal itu untuk meningkatkan kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Beberapa negara pun menyebutkan sejumlah profesi yang secara khusus diminta sehingga memiliki peluang terbesar untuk bekerja di sana.
 
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengatakan bahwa salah satu peluang kerja yang sedang dibuka lebar untuk pekerja asing terutama dari Indonesia, adalah sebagai perawat alias caregiver di Jepang.
 
Baca Juga: Habib Rizieq Segera Pulang ke Indonesia, Refly Harun: Pemerintah Tak Boleh Larang, Hak Warga Negara
 
Perawat atau dalam bahasa Jepang disebut Kaigofukushishi bertugas merawat orang lanjut usia (lansia) di Jepang. 
 
"Indonesia memiliki chance (peluang) mengirim tenaga kerja non blue collar seperti caregiver. Banyak lansia di Jepang yang membutuhkan tenaga perawat," kata Anwar, dalam pertemuan 18th Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3) secara daring, Selasa, 27 Oktober 2020.
 
Sementara Republik Korea, juga mendukung berbagai kerja sama regional ketenagakerjaan untuk menghentikan perdagangan manusia (human trafficking) di ASEAN.
 
Baca Juga: Jokowi Suka Melempar Bantuan dari Mobil, Refly Harun: Protokoler, Tapi Penghinaan Masyarakat Bawah
 
Korea Selatan sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran dari eksploitasi dan penganiayaan.
 
Termasuk memperkuat perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran dengan meningkatkan tata kelola tenaga kerja di negara-negara ASEAN.
 
"Apalagi Indonesia pun telah memiliki Atase Ketenagakerjaan di Korea. Mudah-mudahan setelah pandemi Covid-19, kita bisa meningkatkan kualitas tenaga kerja yang akan kita kirim ke Korea," tutur Anwar, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
Baca Juga: Pemerintah Tak Punya Argumentasi Kepulangan Habib Rizieq, Rocky Gerung: Istana Panik Hadapi Oposisi
 
Anwar menyebut, Tiongkok juga telah menawarkan kerja sama dengan beberapa negara ASEAN terkait banyak isu. Misalnya soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau ASEAN Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET).
 
Ia berharap bahwa pertemuan antar-negara melalui Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3) akan dapat memajukan bidang ketenagakerjaan di Indonesia.
 
"Mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan momentum SLOM+3 ini untuk dua tahun ke depan sebaik-baiknya, untuk kemajuan ASEAN secara umum, dan kemajuan ketenagakerjaan di Indonesia," ujar Anwar.
 
Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11
 
Sementara itu, Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan bahwa hasil pembahasan SLOM+3 ini akan dibawa dan diadopsi dalam Forum ASEAN Labour Minister's Meeting Plus Three (ALMM+3).
 
Nantinya, hasil pembahasan SLOM+3 berupa Joint Statement yang berisi pencapaian laporan kerja atau project yang sudah dikerjakan dan berlangsung, akan dilaksanakan ASEAN SLOM+3 di tahun 2021-2025 mendatang.
 
"Jadi ini sifatnya lebih mempererat kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan ASEAN +3," ujar Indah.
 
Baca Juga: Bogor Kembali Perpanjang PSBMK hingga 10 November 2020, Bima Arya: Perkantoran akan Diawasi
 
Sebagai informasi, tiga negara yakni Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea, memiliki multilateral dan bilateral cooperation. Multilateral akan dilakukan apabila ada event tertentu yang melibatkan beberapa negara.
 
Republik Indonesia pun sangat terbuka untuk kerja sama bilateral dengan negara Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler