Luhut Sebut Masa Kritis Covid-19 Dua Bulan Lagi, Mardani Ali Sera Ingatkan Pemerintah untuk Fokus

18 September 2020, 19:05 WIB
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera //Instagram.com @mardanialisera

PR CIREBON - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masa-masa kritis pandemi Covid-19 di Indonesia tinggal dua bulan, jika Desember mendatang sudah ada vaksin.

Menurut Luhut, jika tidak ada halangan, maka Indonesia akan menerima 30 juta hingga 40 juta dosis vaksin pada Desember 2020.

“Setelah itu (ada vaksin pada Desember 2020) nanti kuartal pertama tahun depan keadaan akan menjadi makin baik,” ujar Luhut dalam acara peluncuran Bangga Buatan Indonesia secara daring, Rabu, 16 September 2020.

Baca Juga: Kebakaran Kejagung dalam Penyidikan, ICW Tantang Kepolisian Libatkan KPK untuk Usut Tuntas Kasus

Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengingatkan pemerintah untuk fokus dan gencar melakukan pencegahan penularan virus corona di masyarakat.

Menurutnya, di tengah meningkatnya angka kasus suspect, positif dan kematian akibat corona, hal yang paling utama adalah upaya pencegahan penularan. 

Terlebih, vaksinasi virus corona pun belum dilakukan.

Baca Juga: TREASURE Nyatakan Cinta dalam Comeback Pertama Lewat Lagu Bertajuk 'I LOVE YOU'

"Kemampuan preventif perlu digencarkan karena masyarakat dan organisasi berbasis masyarakat menjadi garda terdepan. Masyarakat berperan penting dalam memutus rantai penularan dengan Puskesmas yang memback up. Pastikan puskesmas mampu bekerja bersama masyarakat dan aktif mengunjugi masyarakat," ujar Mardani menggunakan akun Twitter @MardaniAliSera, Jumat, 18 September 2020, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul Luhut Bilang 2 Bulan Lagi Masa Kritis Covid Berakhir, PKS: Eits, Jangan Cepat Senang.

Lebih lanjut, ia menegaskan jika vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk membasmi virus Corona.

Cara lain yang lebih penting terkait pencegahan penularan adan gencar melakukan kampanye kesehatan. Seperti rajin berolahraga.

Baca Juga: Pecah ke Rekor Tertinggi, Angka Sembuh Harian Covid-19 Indonesia Tembus 4.088

Karena itu, dia mendorong agar pemerintah mengalihkan perhatian dengan fokus pada upaya pencegahan.

"Sebaiknya fokus pada upaya preventif kesehatan, setidaknya ada 2 hal yang bisa digencarkan. Pertama; promosi kesehatan seperti rajin olahraga untuk meningkatkan imunitas dlm tubuh. Ini yang kerap dilupakan," katanya.

Cara lain adalah melakukan perlindungan khusus terhadap masyarakat. Misalnya menggencarkan kampanye penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Baca Juga: Khawatir Data Amerika Serikat Bocor ke Tiongkok, Donald Trump Kini Gencar Awasi Tencent

"Sambil pemerintah benar-benar memetakan distribusi vaksin, dari prioritas pemberian hingga distribusi ke seluruh masyarakat. Diiringi dengan law enforcement dalam penegakan disiplin protokol kesehatan dan anggaran yang pro kesehatan," ujarnya.

Langkah ini, kata dia, sangat penting. Apalagi vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah belum diketahui pasti kapan dimulai.

Meskipun pemerintah telah menargetkan program vaksinasi dilakukan akhir tahun ini, tetapi faktanya belum dilakukan saat ini.

Baca Juga: Mampu Deteksi Virus dalam 15 Menit, Sebuah Perusahaan Ciptakan Alat Tes Covid-19 untuk di Rumah

"Satu hal yang perlu digarisbawahi, jangan cepat senang dengan adanya vaksin Covid-19. Berapa lama vaksin Covid-19 akan diedarkan ke seluruh negeri? Penduduk kita ada 270 juta. Kira-kira perlu berapa bulan untuk menyutikkan vaksin ke penduduk Indonesia. Ini juga terkait kemampuan Puskesmas kita," katanya.

Tambahnya, andai pemerintah menargetkan vaksinasi dilakukan dalam sebulan terhadap seluruh masyarakat Indonesia, itu artinya setiap hari harus ada 8 juta orang penduduk yang divaksin dengan asumsi jumlah penduduk 250 juta orang.

"Angka ini tentu tak realistis bila melihat kesiapan infrastruktur kesehatan. Distribusi vaksin akan memakan waktu yg sangat panjang," ujarnya.

Baca Juga: 270 Juta Orang Dunia di Ambang Kelaparan, PBB Desak Miliarder Ulurkan Tangan Bantu Selamatkan Nyawa

Lebih lanjut, ia mengingatkan pemerintah saat ini masyarakat menunggu kabar baik dari pemerintah tentang masa depan penanganan wabah mematikan itu.

Misalnya, kabar tentang peningkatan tes, penegasan dan penegakan protokol kesehatan, pembentukan Satgas penyehatan tenaga medis.

"Kabar-kabar ini bisa membuat masyarakat tenang ketimbang terus 'menjual' vaksin sebagai solusi tunggal," ungkapnya.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler